Sabtu, 27 November 2010

MIKROBIOLOGI PART II

Kehidupan Mikroba
a. Pertumbuhan mikroba
• Definisi pertumbuhan populasi
Pertumbuhan adalah penambahan secara teratur semua komponen sel suatu jasad. Sedangkan pertumbuhan populasi adalah meningkatnya jumlah sel atau massa sel ( berat kering sel )
• Penghitungan waktu generasi
Dari hasil pembelahan sel secara biner:

1 sel menjadi 2 sel
2 sel menjadi 4 sel 21 menjadi 22 atau 2 x 2
4 sel menjadi 8 sel 22 menjadi 23 atau 2 x 2 x 2
Dari hal tersebut dapat dirumuskan menjadi:
N = N0 2n
N: jumlah sel akhir, N0: jumlah sel awal, n: jumlah generasi

• Pengukuran pertumbuhan
Pertumbuhan diukur dari perubahan jumlah sel atau berat kering massa sel. Sedangkan jumlah sel sendiri dihitung dari jumlah sel total yang tidak membedakan jumlah sel hidup atau mati, dan jumlah sel hidup.
Alat untuk menghitung mikroba adalah alat Petroff-Hausser Bacteria Counter (PHBC) untuk menghitung bakteri . alat Haemocytometer untuk menghitung khamir, spora, atau sel-sel yang ukurannya relatif lebih besar dari bakteri
• Pertumbuhan populasi mikroba
Untuk mengetahui pertumbuhan mikroba dapat dilakukan dengan cara membiakan mikroba, dengan cara dua system yaitu ; biakan system tertutup ( Batch culture ) dan biakan system terbuka ( continous culture ).

b. Factor lingkungan mikroba
• Factor biotic :
- Interaksi dalam satu populasi mikroba
Interaksi fositif : Meningkatkan kecepatan pertumbuhan dan kepadatan populasi. Disebut juga kooperasi, contoh: pertumbuhan satu sel mikroba menjadi koloni
Interaksi negative : Menurunkan kecepatan pertumbuhan dengan meningkatnya kepadatan populasi, misal: populasi mikroba yang ditumbuhkan dalam substrat terbatas. Disebut juga kompetisi, contoh: interkasi jamur Fusarium dan Verticillium menghasilkan asam lemak dan H2S yang bersifat meracun
- Interaksi dalam berbagai macam populasi mikroba
o Netralisme
o Komensalisme
o Sinergiisme
o Mutualisme
o Kompetisi
o Amensalisme
o Predasi
o Parasitisme
• Faktor abiotik :
- Suhu
- Kandungan air ( pengeringan)
- Tekanan osmosis
- Ion – ion dan listrik

c. Nutrisi dan medium mikroba
• Fungsi nutrisi untuk mikroba
Nutrisi pada mikroba berfungsi sebagai sumber energy, bahan pembangun sel, dan sebagi aseptor atau donor electron.
• Penggolongan mikroba berdasarkan nutrisi dan oksigen
o Berdasarkan sumber karbon
- Jasad ototrof
- Jasad heterotrof
- Jasad saprofit
- Jasad parasit
o Berdasarkan sumber energy
- Jasad fototrof
- Jasad khomotrof
o Berdasarkan sumber donor electron
- Jasad litotrof
- Jasad organotrof
o Berdasarkan sumber energy dan donor electron
- Fotolitotrof
- Fotoorganotrof
- Khemolitotrof
- Khemoorganotrof
o Berdasarkan kebutuhan oksigen
- Jasad aerob
- Jasad aanaerob
- Jasad mikroaerob
- Jasad aerob fakultatif
- Jasad kapnofil
• Medium pertumbuhan mikroba
Susunan dan kadar nutrisi suatu medium harus seimbang agar mikroba dapat tumbuh optimal, jika kadarnya terlalu tinggi akan menjadi zat penghambat atau racun bagi mikroba yang menyebabkan aktivitas metabolisme, pertumbuhan mikroba, dan aktivitas fisiologi dapat terganggu hingga dapat mati
Medium memerlukan kemasaman (pH) tertentu tergantung pada jenis jasad yang ditumbuhkan
Aktivitas metabolisme mikroba dapat mengubah pH, sehingga untuk mempertahankan pH medium ditambahkan bahan buffer. Beberapa komponen penyusun medium dapat juga berfungsi sebagai buffer
• Macam medium pertumbuhan
- Medium dasar / basal mineral
- Medium sintetik
- Medium kompleks
- Medium diperkaya

d. Bioenergetik mikroba
Bioenergetik mikroba mempelajari penghasilan dan penggunaan energy oleh mikroba. Mikroba melakukan proses metabolism yang merupakan serangkaian reaksi kimia yang luar biasa banyaknya. Proses ini terdiri atas katabolisme yang merupakan proses perombakan bahan disertai pembebasan energy (reaksi eksergonik), dan anabolisme yaitu merupakan proses biosintesis yang memerlukan energy (reaksi endergonik).
• biooksidasi dan pemindahan energi
energy yang berasal dari cahaya harus diubah menjadi energy kimia sebelum digunakan dalam reaksi endergonik. Dalam sel, energy kima terdapat dalam bentuk gugus organik benergi tinggi. Gugus ini mengandung S atau P. Oksidasi dalam sel dikatalisis oleh enzim yang mempunyai kofaktor atau gugus prostetis penerima proton atau elektron dari substrat dan memberikannya kepada aseptor lewat perantara yang memiliki potensial redoks lebih tinggi dari pada donornya.
• fermentasi
glukosa dapat dimetabolisme oleh hamper semua jasad untuk karbon dan energy. Fermentasi merupakan bagian perombakan gula secara anaerob. Banyak jasad yang dapat melakukan fermentasi lewat rangkaian reaksi kimia berikut :
- jalur Emden-Meyerhof-Parnas (EMP)
- jalur Entner-Doudoroff
- jalur Heksosa Mono Fosfat (HMP)
- Jalur heterofermentatif bakteri asam laktat
- jalur metabolisme asam piruvat secara anaerob
• respirasi
respirasi adalah proses oksidasi biologis dengan O2 sebagai aseptor elektronnya yang terakhir. Pada jasad eukariotik proses ini terjadi di dalam mitokondria, sedang pada jasad prokariotik terjadi di bawah membrane plasma atau mesosome. Pada respirasi dihasilkan banyak energy yang dapat digunakan untuk proses biosintesis.
• Fotosintesis
Fotosintesis menggunakan cahaya sebagai sumber energi. Proses ini menggunakan pigmen klorofil untuk mengabsorpsi energi cahaya dan mengubahnya menjadi energi kimia. Jika klorofil terkena cahaya, akan mengabsorpsi sebesar h sehingga terangsang dan membebaskan elektron; klorofil menjadi bermuatan positif, elektron yang lepas akan bergerak lewat sistem transpor elektron dan kembali ke pusat reaksi klorofil
• Katabolisme makromolekul
Terjadi proses peruraian, antara lain:
- Peruraian Karbohidrat
- Peruraian Lemak
- Peruraian Protein
- Peruraian Asam Nukleat
Dibantu oleh enzim, dan selanjutnya dimetabolisme lewat siklus Krebs

FISIOLOGI HEWAN PART II

Fisiologi Reseptor Dan Efektor
1. Reseptor
a. Struktur reseptor
• Reseptor saraf : - Sederhana
- Rumit
• Bukan saraf
b. Jenis rangsang
• Kemoreseptor
• Termoreseptor
• Mekanoreseptor
• Fotoreseptor
• Magnetoreseptor
• Elektroreseptor
c. Lokasi rangsang
• Interoreseptor
• Eksteroreseptor
d. Cara kerja reseptor
Contoh : mekanoreseptor
Mekanoreseptor masuk melalui pintu ion, sehingga pintu ion tersebut menutup dan membuka, kemudian mengalami deformasi mekanik, hasil akhirnya yaitu bentuk fisik protein penyusun pintu ion berubah sedemikian rupa sehingga pintu untuk ion tertentu akan terbuka.

2. Efektor
Efektor merupakan alat penghasil tanggapan.
a. Berdasarkan jenisnya efektor dibagi kedalam dua bagian yaitu ;
• Efektor yang terlihat ( gerakan tubuh )
• Efektor yang tidak terlihat ( sekresi hormone )
Kedua efektor yang dihasilkan tergantung jenis rangsang dan jenis efektor masing-masing.
b. Proses tanggapan
• Tanggapan perubahan warna
• Tanggapan perubahan gerak
• Tanggapan perubahan arus listrik

Fisiologi Endokrinologi
Endokrinologi merupakan cabang ilmu biologi yang membahas tentang hormon dan aktivitasnya . Hormon Merupakan satu dari sistem komunikasi utama dalam tubuh meskipun kadarnya hanya dalam jumlah yang sangat kecil namun dapat menjalankan atau menghentikan proses-proses metabolik.
a. Cirri –ciri hormone
- Merupakan senyawa kimia
- Terdapat dalam darah dalam kadar yang sangat rendah
- Berfungsi sebagai pengatur metabolism jaringan
Hormone tersebut disekresi langsung oleh sel khusus yaitu, kelenjar endokrin.
b. Efek hormone terhadap tubuh hewan
Hormone dodalam tubuh hewan dihasilkan oleh kelenjar endokrin menuju sel target membentuk ikatan dengan reseptor khusus guna mengatur efek biologis dan menunjang kehidupan. Efek tersebut berpengaruh pada aktivitas kehidupan seperti,; perkembangan, pertumbuhan, peredaran darah, denyut jantung, osmoregulasi, pergantian kulit, refproduksi, pengeluaran, regenerasi, dan kompisisi darah. Segala aktivitas tersebut terjadi atas kerjasama dengan system saraf.
c. Mekanisme kerja hormone
Hormone beredar didalam sirkulasi darah dan fluida sel untuk mencari sel target, ketika hormone menemukan sel target, hormone akan mengikat protein reseptor tertentu pada permukaan sel tersebut dan mengirimkan sinyal. Reseptor protein akan menerima sinyal tersebut dan bereaksi baik dengan mempengaruhi ekspresi genetic sel atau mengubah aktivitas protein selular.
d. Konsep mekanisme kerja hormone
Dalam konsep mekanisme kerja hormone dikenal konsep klasik, autokrin dan parakrin.
- Pada konsep klasik system endokrin menghasilkan hormone untuk mengaktivkan fungsi sel target.
- Pada konsep autokrin hormone dihasilkan dan langsung digunakan oleh sel tersebut
- Sedangkan pada konsep parakrin sel endokrin digunakan untuk mengaktifkan sel target lain.
e. Komponen penyusun organ endokrin
- Sel neurosekretori ( hewan tingkat rendah, hewan tingkat tinggi )
- Sel endokrin sejati ( vertebrata dan invertebrate )
f. Klasifikasi hormone
Berdasarkan struktur kimia :
- Hormone protein
- Hormone steroid
- Hormone asam amino
- Zat kimia yang menyerupai hormone
Berdasarkan fungsinya :
- Hormone perkembangan
- Hormone metabolism
- Hormone tropic
- Hormone pengatur metabolism air dan mineral
- Hormone pengatur sisitem kardiovaskular

Fisiologi Pencernaan
a. System pencernaan
Bahan makanan masuk kedalam system pencernaan, didalam system tersebut terjadilah proses pencernaan , kemudian diserap dan digunakan oleh tubuh hewan agar homeostatis tetap terjaga.
b. Cara memperoleh makanan pada hewan
Berdasarkan kemampuan :
- Hewan heterotrof yaitu kemampuannya untuk mensintesis senyawa organic sangat terbatas, dan berusaha memenuhi semua kebutuhannya dari tumbuhan atau hewan lain.
- Hewan mesotrof yaitu hewan yang dapat mensitesis berbagai senyawa organic esensial, namun masih memerlukan factor pertumbuhan yang tidak dapat disintesis sendiri sehingga tetap memerlukan senyawa organic dari sumber lain.
Cara makan dan jenis makanan hewan sangat bervariasi tergantung susunan alat pencernaan dan kemampuan menyerap makanan.
• Hewan primitive
- tidak memiliki alat pencernaan makanan
- cara mengambil makanan penyerapan atau pinositosis
- makanan berupa zat organik terlarut
- alat pencernaan makanan berupa vakuola makanan
• Hewan yang hidup menetap
- mendapatkan makanan dengan cara menjerat (trapping method)
- alatnya adalah knidoblas atau nematosit yang dilengkapi dengan racun
• Hewan yang aktif
- mencari makanan dengan cara menyaring (filter feeding) yang merupakan variasi dari cara menyaring dan menjerat (trapping)
c. Cara memperoleh makanan
Untuk memperoleh makanan, harus didukung oleh alat yang memadai berupa organ pencernaan makanan yang berfungsi untuk :
• memasukan makanan ke dalam tubuh (ingesti)
• mengubah bahan makanan kompleks menjadi sederhana (digesti)
• menyerap hasil pencernaan serta membawanyake dalam darah (absorpsi)
• mengeluarkan sisa makanan yang tidak tercerna tidak diserap oleh tubuh (eliminasi)
d. System pencernaan hewan tingkat rendah
Tidak ada organ pencernaan dan pencernaanya secara intraseluler terjadi didalam vakuola makanan.
e. System pencernaan hewan tingkat tinggi
Makanan dicerna di dalam saluran yang sudah berkembang dengan baik. Pencernaan makanan berlangsung di dalam organ gastrointestinal (secara ekstraseluler).
Sistem gastrointestinal tersusun atas berbagai organ yang secara fungsional dapat dibedakan menjadi empat bagian:
• daerah penerimaan
• daerah penyimpanan
• daerah pencernaan dan penyerapan nutrien
• daerah penyerapan air dan ekskresi

Fisiologi Sirkulasi
a. Sistem sirkulasi
Pada system sirkulasi, makanan, sisa metabolisme, gas respiratori berdifusi melalui ruang antarsel dengan mudah, kemudian proses tersebut berlangsung sangat lambat .
Fungsi system sirkulasi :
- Menjamin terpenuhinya kebutuhan tubuh akan sari makanan dan oksigen
- Menjamin pembuangan zat sisa metabolism dari tubuh dengan segera
- Berperan penting dalam penyebaran panas tubuh
- Menyebarkan tekanan/kekuatan
b. Komponen system sirkulasi
Sistem sirkulasi tersusun atas 3 komponen utama :
- Jantung
Jantung merupakan komponen penyusun system sirkulasi yang berfungsi sebagai pompa penggerak cairan tubuh disepanjang pembuluh dimana ada dua jenis jantung yaitu jantung tubuler/vaskuler dan jantung berongga.
- Pembuluh
Saluran yang akan dilewati atau dilalui oleh cairan yang beredar keseluruh tubuh ada dua jenis pembuluh yaitu pembuluh darah dan pembulih limfe.
- Cairan tubuh
Pada hewan multiseluler terdapat cairan tubuh sekitar70%, cairan intrasel 45% dan ekstra sel 25%.
Cairan ekstra sel ditemukan pada berbagai tempat dengan sebutan yang berbeda
1. Cairan jaringan
2. Cairan darah
3. Cairan limfe
4. Hemo limfe

c. System sirkulasi pada hewan
Ada dua jenis system sirkulasi pada hewan:
- System sirkulasi terbuka
Mekanisme system sirkulasi terbuka, contohnya pada molusca terjadi gelombang peristaltic pada didnding aorta yang mendorong datah ke arah kepala, darah akan keluar dan mengalir bebas diantara sel jaringan, cairan tubuh tersaring dan secara perlahan kembali ke jantung melalaui ostia (lubang pada jantung)
- System sirkulasi terutup
Mekanisme tertutup contohny pada vertebrata jantung bekerja dengan melakukan gerakan memompa secara terus menerus dan tekanan dipertahankan tetap tinggi sehingga mengakibtkan darah yang keluar dari pembuluh akan segera masuk kembali kejantung dengan cepat.
d. Mekanisme pertukaran zat
Pertukaran zat terjadi antara pembuluh kapiler dan cairan ekstrasel, melalui jantung.

Fisiologi Respirasi
a. System respirasi
• Terdapat dua system respirasi yaitu:
Respirasi eksternal dimana terjadi penyerapan oksigen melalui organ respirasi eksternal
• Respirasi internal di mana penyerapan oksigen yang terjadi di dalam sel.
b. Organ respirasi
Organ respirasi dibagi kedalam 2 organ respirasi, yaitu :
- Organ respirasi Hewan akuatik : alat respirasinya berupa kulit dan insang
- Organ respirasi hewan terestial : berupa paru paru difusi, paru paru buku, dan trakea.
c. Mekanisme respirasi
• Mekanisme respirasi terbagi 2 :
Mekanisme inspirasi: yaitu pembesaran rongga thorax yang diikuti mengembangnya paru-paru sehingga tekanan dalam paru-paru lebih rendah dar tekanan udara luar, akibatnya udara kan mengalir masuk ke dalam paru-paru.
• Mekanisme ekspirasi: yaitu pengecilan dari rongga thorax dan paru-paru yang diikuti oleh pengeluaran udara dari paru-paru.
d. Transport zat dalam system respirasi
Transport zat dalam respirasi, terdiri dari :
• Transpor O2
- O2 masuk ke paru-paru (alveoli) disalurkan menuju kapiler darah kemudian berdifusi karena tekanan oksigen yang ada dalam alveoli lebih tinggi daripada tekanan oksigen dalam kapiler
- sebagian kecil oksigen tetap ada dalam plasma dalam bentuk larutan sederhana
- sebagian besar masuk ke dalam eritrosit berikatan dengan hemoglobin membentuk oxyhemoglobin
- oksigen akan berikatan dengan hemin dengan ikatan yang lemah (nonoksidasi, melainkan penggabungan antara Fe++ pada gugus hemin dengan molekul O2
- Penggabungan Hb dengan O2 menjadi HbO2 atau proses kebalikannya dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain konsentrasi oksigen di lingkungan akan menentukan besarnya tekanan parsial gas tersebut dan berpengaruh terhadap kejenuhan Hb oleh oksigen
• transport CO2
asam karbonat labil dan mudah terionisasi menjadi ino H+ dan HCO3-. Transpor CO2 dalam bentuk H2CO3 dan HCO3- mengakibatkan terjadinya penurunan pH karena keduanya bersifat asam sehingga mengganggu kerja enzim dan aktivitas metabolisme sel.
Suasana asam dihindarkan senyawa yang bersifat sedikit basa (senyawa bikarbonat), dalam proses ini HCO3- akan berikatan dengan ion Na+ atau K+ membentuk NaHCO3 dan KHCO3 (senyawa bikarbonat) merupakan mekanisme pengangkutan CO2 dalam bentuk senyawa bikarbonat.
Ini merupakan cara untuk mempertahankan keseimbangan pH (mekanisme buffering) sebagai tugas tambahan sistem respirasi.
e. Pertukaran zat dalam respirasi
Pertukaran zat dalam respirasi terjadi antara tubuh hewan dan lingkungan. Pada proses pertukaran ini, gas dalam lingkungan akuatik atau terrestrial menuju tubuh hewan dan digunakan pada proses respirasi.
f. System respirasi pada berbagai hewan
• Amfibia
- Pengambilan oksigen dan pengeluaran CO2 terjadi melalui paru-paru maupun kulit
- Jalur pengeluaran CO2 yang utama ialah melalui kulit
3. Inspirasi diawali dengan kontraksi otot di dasar mulut, kemudian rongga mulut meluas sehingga terjadi tekanan negatif di dalamnya. Selanjutnya, nostril terbuka dan udara mengalir masuk melalui nostril
• Burung
- Sistem Respiratori: Paru-paru yang dilengkapi dengan kantong udara besar dan memiliki membran tebal
- Gerakan inspirasi: kontraksi otot-otot respiratori yang mendorong tulang-tulang iga ke arah depan sehingga menghasilkan gerakan sternum ke depan dan ke bawah
- Tulang-tulang iga lainnya bergerak ke arah lateral dan menyebabkan peningkatan volume rongga tubuh, paru-paru dan kantung udara ikut mengembang.
- Akibatnya, tekanan gas dalam paru-paru dan kantung udara turun sehingga udara atmosfer masuk ke dalamnya
• Mamalia
- Fase Inspirasi: terjadi proses aktif kontraksi otot inspiratori pada rongga dada mengakibatkan terjadinya tekanan negatif dan udara masuk ke paru-paru
- Fase Ekspirasi: merupakan proses pasif dan terjadi karena adanya relaksasi otot inspiratori dan pengerutan dinding alveoli

Selasa, 09 November 2010

MIKROBIOLOGI

Pengertian Mikrobiologi Dan Mikroba
A. Mikrobilogi
a. Definisi Mikrobiologi
Salah satu cabang biologi yang menelaah mengenai organisme hidup berukuran mikroskopis yang meliputi: virus,bakteri, archaea, protozoa, algae,dan fungi.
b. Ruang Lingkup Mikrobiologi
Mikrobiologi adalah salah satu cabang ilmu dari biologi yang mempelajari mikroba yang memerlukan ilmu pendukung seperti: kimia, fisika, dan biokimia
c. Orientasi Taksonomi
• Virologi
• Bakteriologi
• Mikologi
• Fikologi atau Algologi
• Protozoologi
d. Orientasi Habitat
• Mikrobiologi Air
• Mikrobiologi Tanah
• Mikrobiologi Laut
e. Orientasi Problema
• Ekologi Mikroba
• Mikrobiologi Patogenik (Pathogenic microbiology)
• Mikrobiologi Pertanian
• Mikrobiologi Industri
• Mikrobiologi Geologi
f. Lapangan Mikrobiologi Terapan
• Mikrobiologi Kedokteran
• Mikrobiologi Akuatik.
• Aeromikrobiologi
• Mikrobiologi makanan
• Mikrobiologi Pertanian
• Mikrobiologi Industri
• Eksomikrobiologi
• Mikrobiologi Geokimia
B. Mikroba
a. Pengertian Mikroba
Jasad hidup yang ukurannya kecil disebut Mikroba atau Mikroorganisme atau Jasad renik.
b. Penggolongan Mikroba diantara jasad hidup
Secara klasik jasad hidup digolongkan menjadi dunia tumbuhan (plantae) dan dunia binatang (animalia).
c. Ciri Umum Mikroba
Mikroba di alam secara umum berperanan sebagai produsen, konsumen, maupun redusen.
Setelah ditemukan mikroskop elektron, dapat dilihat struktur halus di dalam sel hidup, sehingga diketahui menurut perkembangan selnya terdapat dua tipe jasad, yaitu:
• Prokariota (jasad prokariotik/primitif)
• Eukariota (jasad eukariotik)
Selain yang bersifat seluler, ada mikroba yang bersifat nonseluler, yaitu virus. Virus adalah jasad hidup yang bersifat parasit obligat, berukuran super kecil atau submikroskopik dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron
d. Rentang Keragaman
• Keragaman ukuran
• Keragaman nutrisi
• Keragaman factor fisik lingkungan
e. Diversitas Kehidupan mikroba
• Thermofilik
• Psikrofilik
• Acidofilik
• Alkalofilik
• Halofilik
• Barofilik
• Radiofilik
• Anaerobic obligat



Sejarah Perkembangan Mikrobiologi
A. Penemuan Animalculus
Penemuan ini dilakukan oleh seorang ilmuwan yang bernama Leeuwenhoek ( 1633-1723) dengan mempelajari tentang struktur mikroskopis biji, jaringan tumbuhan dan invertebrate kecil. Diketahuinya dunia mikroba yang disebut sebagai animalculus atau hewan kecil seperti protozoa, algae, khamir dan bakteri.
B. Teori dan Pendapat
• Teori Abiogenesis : animalculus timbul dengan sendirinya dari bahan-bahan mati.
• Teori Biogenesis : animalculus terbentuk dari “benih” animalculus yang berada di udara.
C. Penemuan Bakteri Berspora
D. Tehnik Kultur Murni
E. Peran Mikroba Dalam Transformasi Bahan Organik
F. Penemuan Kehidupan Anaerob
G. Penemuan Enzim
H. Mikroba Penyebab Penyakit
I. Penemuan Virus
J. Generatio Spontanea (abiogenesis) Menurut Pandangan Baru
K. Teori Asal Mula Kehidupan



Struktur Dan Fungsi Sel Mikroba
A. Pendahuluan
Sel merupakan unit terkecil dari organism hidup. Ada dua tipe sel yaitu:
• Sel prokariotik
• Sel eukariotik
B. Struktur Sel
a. Inti sel
b. Membran sel prokariotik
c. Dinding sel
d. Flagel dan phili
e. Kapsul dan lender
C. Perbedaan Sel Tanaman, Sel Hewan, dan Sel Bakteri
a. Sel Tanaman mempunyai ; dinding sel, membrane sel, inti sel, mitokondria, dan endoplasmic reticulum (ER) dan ribosom, serta kloroplas dan vakuola
b. Sel hewan mempunyai ; membrane sel, inti sel, mitokondria, dan endoplasmic reticulum (ER) dan ribosom
c. Sel bakteri mempunyai ; dinding sel, membrane sel, inti sel, mitokondria, dan endoplasmic reticulum (ER) dan ribosom, serta kloroplas dan vakuola.