KONSEP DASAR DAN PENGERTIAN EKOLOGI HEWAN
Menurut Ernst Haeckel,,Pengertian ekologi : berasal dari kata oikos yang berarti rumah dan logos berarti ilmu. Lebih spesipiknya lagi yaitu ilmu tentang timbale balik antara mahluk hidup dengan lingkungan biotic dan abiotiknya. Ilmu yang berkaitan erat dengan ekologi hewan adalah fisiologi, genetika, perilaku dan evolusi.
Autekologi : ekologi yang mempelajari suatu jenis (spesies), organism yang berinteraksi dengan lingkungannya, umumnya tekanannya pada aspek siklus hidup, adaptasi, sifat, parasitis dan lainlain.
Sinekologi : ekologi yang mengkaji berbagai kelompok organism sebagai suatu kesatuan yang saling berinteraksi dalam suatu daerah tertentu.
Ruang lingkup ekologi :
1. Habitat, niche, komunitas, dan biogeografi
2. Perubahan musiman, tahunan, suksesional dan geological
3. Ekologi populasi
4. Ekologi fisiologik
5. Tingkah laku mahluk dalam kondisi alam
6. Ekologi evolusioner
7. Ekologi ekosistem
8. Analisis sistem
Prinsip ekologi : aliran materi, energy dan informasi dalam suatu komunitas ke beberapa komunitas yang lain.
Azas ekologi : dimanapun suatu organism berada tidak dapat hidup mandiri, untuk hidupnya suatu organisme memerlukan organism lainatau lingkungan. Dan lingkungan diperlukan organism untuk makan, pelindungan, pertumbuhan, perkembangbiakan dan lain lain.
Tingkat organisasi biologi : mahluk hidup atau organisme memiliki tingakat organisasi dari yang paling sederhana sampai yang paling kompleks yaitu protoplasma – sel – jaringan- organ – sistem organ – organisme ( tumbuhan, hewan, manusia = organisme hidup) – populasi – guild – komunitas – ekosistem – biosfer.
Wilayah kajian ekologi modern ; populasi – biosfer
Populasi : kelompok individu yang memiliki kesamaan genetic, dan berada bersama-sama dalam tempat dan waktu yang sama.
Guild : kelompok populasi yang memmanfaatkan sumber daya dari kelompok yang sama dengan cara yang sama pula.
Komunitas : kelompok populasi yang berada bersama-sama dalam tempat dan waktu tertentu.
Ekosistem: suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan lingkungannya.
Biosfer ; karakter total dari suatu wilayah.
HEWAN DAN LINGKUNGANNYA
Dua cirri penting kehidupan :
1. Metabolisme : suatu proses fisiologis termasuk anabolisme (membangun), dan katabolisme (memecah), proses ini meliputi makan dan pembangunan energi
2. Menjaga kelangsungan hidup diri sendiri : merupakan pengendalian, koordinasi dan menjaga kelangsungan proses metabolism.
Lingkungan hidup hewan:
Kondisi alam sekitar hewan, terutama tanah, air udara,tumbuhan, hwan lain, matahari dan lainnya, kesemuanya serba terhubung dengan laras, seimbang dan bulat. Perubahan pada suatu unsure maka akan timbul kelainan yang dapat menjadi gangguan dan mungkin menjadi ancaman.
Bioma : kumpulan spesies yang dapat hidup ditempat tertentu dimuka bumi dan tergantung ada iklim regionalnya. Ada 7 macam boma yaitu ; tundra, taiga, gurun, padang rumput, savanna, hutan hujan tropis dan hutan gugur.
Ekosistem air tawar
Cirri :
1. Variasi suhu tidak mencolok
2. Penetrasi cahaya kurang
3. Terpengaruh oleh iklim dan cuaca
4. Hampir semua filum hewan umumnya telah beradaptasi
Macam ;
1. Air tenang: danau da rawa
2. Air mengalir : sungai
Ekosistem air laut, Macam : Laut, pantai, estuary, terumbu karang
Factor abiotik yang mempengaruhi ekosistem : suhu, sinar matahari, air, tanah, ketinggian, garis lintang.
Hal-hal penting dalam indicator biologo ( ekologi):
1. Umumnya organisme steno dan bukan merupakan organisme yang terbanyak dalam suatu komunitas,
2. Spesies yang besar merupakan indicator yang lebih baik, karena mempunyai biomassa yang besar dan lebih stabil.
3. Haruslah ada bukti dilapangan yang cukup bahwa factor yang dipermasalahkan memang membatasi
4. Hubungan numeric antara spesies, populasi dan seluruh komunitas, merupakan indicator yang dipercaya dari spesies tunggal.
Konsep hokum toleransi shelford: “ besar populasi dan penyebaran suatu jenis mahluk hidup dapat dikendalikan dengan factor yang melampaui batas toleransi maksimum atau minimum.
RESPON DAN ADAPTASI HEWAN
Macam respon ;
1. Respon saturasi: jenis umum respon organisme terhadap perkembangan kebutuhan sumber alam yang merupakan perkembangan aktivitas fisiologi menjadi stabil dan selanjutnya menjadi tidak bereaksi.
2. Respon optimum:respon organisme terhadap factor lingkungan yang ditandai dengan suatu puncak maksimum pada tingkat factor menengah.
3. Respon sigmoid: respon organisme yang pada umumnya tidak peka terhadap factor lingkungan tingkat rendah, pada tingkat menengah akan segera merangsang organisme, kemudian pada tingkat tinggi organisme akan memeberikan sedikit tanggapan (responnya menyerupai huruf S)
Macam adaptasi :
1. Adaptasi morfologi: penyesuaian organ tubuh yang disesuaikan dengan kebutuhan organisme hidup.
2. Adaftasi fisiologi: penyesuaian yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang menyebabkan adanya penyesuaian pada alat-alat tubuh untuk mempertahankan hidup dengan baik.
3. Adaptasi tingkah laku : penyesuaian mahluk hidup pada tingkah laku atau perilaku terhadap lingkungannya.
Ecotype : merupakan perbedaan bentuk subpopulasi secara morfologis maupun genetic, sebagai respon terhadap habitat yang spesipik. Sbagai populasi local yang secara genetic unik, untuk beradaptasi dengan kondisi lingkungan tertentu. Perbedaan sub populasi ini dipengaruhi oleh perbedaan factor klimat antar tempat yang menjadi habitatnya, baik secara latitudinal maupun secara altitudinal.
Koevolisi adalah evolusi resiprokal antara dua spesies organisme atau lebih yang memiliki hubungan dekat.
Sabtu, 23 April 2011
Minggu, 16 Januari 2011
MIKROBIOLOGI PART 3
BAKTERI
Bakteri, dari kata Latin bacterium (jamak, bacteria), adalah kelompok terbanyak dari organisme hidup. Mereka sangatlah kecil (mikroskopik) dan kebanyakan uniselular (bersel tunggal), dengan struktur sel yang relatif sederhana tanpa nukleus/inti sel, cytoskeleton, dan organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Struktur sel mereka dijelaskan lebih lanjut dalam artikel mengenai prokariota, karena bakteri merupakan prokariota, untuk membedakan mereka dengan organisme yang memiliki sel lebih kompleks, disebut eukariota. Istilah "bakteri" telah diterapkan untuk semua prokariota atau untuk kelompok besar mereka, tergantung pada gagasan mengenai hubungan mereka.
Bakteri adalah yang paling berkelimpahan dari semua organisme. Mereka tersebar (berada di mana-mana) di tanah, air, dan sebagai simbiosis dari organisme lain. Banyak patogen merupakan bakteri. Kebanyakan dari mereka kecil, biasanya hanya berukuran 0,5-5 μm, meski ada jenis dapat menjangkau 0,3 mm dalam diameter (Thiomargarita). Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel tumbuhan dan jamur, tetapi dengan komposisi sangat berbeda (peptidoglikan). Banyak yang bergerak menggunakan flagela, yang berbeda dalam strukturnya dari flagela kelompok lain.
CIRI-CIRI UMUM
- Tubuh uniseluler (bersel satu)
- Tidak berklorofil (meskipun begitu ada beberapa jenis bakteri yang memiliki pigmen seperti klorofil sehingga mampu berfotosintesis dan hidupnya autotrof
- Reproduksi dengan cara membelah diri (dengan pembelahan Amitosis)
- Habitat: bakteri hidup dimana-mana (tanah, air, udara, mahluk hidup)
- Satuan ukuran bakteri adalah mikron (10-3)
BENTUK-BENTUK BAKTERI
- Kokus : bentuk bulat, monokokus, diplokokus, streptokokus,
stafilokokus, sarkina
- Basil : bentuk batang, diplobasil, streptobasil
- Spiral : bentuk spiral, spirilium (spiri kasar), spirokaet (spiral halus)
- Vibrio : bentuk koma
ALAT GERAK BAKTERI
Beberapa bakteri mampu bergerak dengan menggunakan bulu cambuk/flagel. Berdasarkan ada tidaknya flagel dan kedudukan flagel tersebut, kita mengenal 5 macam bakteri.
- Atrich : bakteri tidak berflagel. contoh: Escherichia coli
- Monotrich : mempunyai satu flagel salah satu ujungnya. contoh:
Vibrio cholera
- Lopotrich : mempunyai lebih dari satu flagel pada salah satu
ujungnya. contoh: Rhodospirillum rubrum
- Ampitrich : mempunyai satu atau lebih flagel pada kedua
ujungnya. contoh: Pseudomonas aeruginosa
- Peritrich : mempunyai flagel pada seluruh permukaan tubuhnya.
contoh: salmonella typhosa
NUTRISI BAKTERI
1. Dengan dasar cara memperoleh makanan, bakteri dapat dibedakan menjadi dua:
Bakteri heterotrof: bakteri yang tidak dapat mensintesis makanannya sendiri. Kebutuhan makanan tergantung dari mahluk lain. Bakteri saprofit dan bakteri parasit tergolong bakteri heterotrof.
2. Bakteri autotrofl bakteri yagn dapat mensistesis makannya sendiri. Dibedakan menjadi dua yaitu (1) bakteri foto autotrof dan (2) bakteri kemoautotrof.
KEBUTUHAN AKAN OKSIGEN BEBAS
Dengan dasar kebutuhan akan oksigen bebas untuk kegiatan respirasi, bakteri dibagi menjadi 2:
- Bakteri aerob: memerlukan O2 bebas untuk kegiatan respirasinya
- Bakteri anaerob : tidak memerlukan O2 bebas untu kegiatan
respirasinya.
PERTUMBUHAN BAKTERI
dipengaruhi oleh beberapa faktor :
1. Temperatur, umumnya bakteri tumbuh baik pada suhu antara 25 - 35 derajat C.
2. Kelmbaban, lingkungan lembab dan tingginya kadar air sangat menguntungkan untuk pertumbuhan bakteri
3. Sinar Matahari, sinar ultraviolet yang terkandung dalam sinar matahari dapat mematikan bakteri.
4. Zat kimia, antibiotik, logam berat dan senyawa-senyawa kimia tertentu dapat menghambat bahkan mematikan bakteri.
MACAM_ MACAM BAKTERI
- Bakteri Pengurai
- Bakteri nitrifikasi
Bakteri Entamoeba coli
- Bakteri nitrogen
Azotobacter chroococcum, Clostridium pasteurianum, dan Rhodospirillum rubrum. Rhizobium leguminosarum,Crotalaria, Tephrosia, dan Indigofera.
- Bakteri penghasil antibiotik
* Bacillus brevis, menghasilkan terotrisin
* Bacillus subtilis, menghasilkan basitrasin
* Bacillus polymyxa, menghasilkan polimixin
- Bakteri usus
* Clostridium botulinum,
* Pseudomonas cocovenenans,
* Leuconostoc mesenteroides,
- Bakteri denitrifikasi
Contoh bakteri yang menyebabkan denitrifikasi adalah Micrococcus denitrificans dan Pseudomonas denitrificans.
- Bakteri heterotrof
Bakteri, dari kata Latin bacterium (jamak, bacteria), adalah kelompok terbanyak dari organisme hidup. Mereka sangatlah kecil (mikroskopik) dan kebanyakan uniselular (bersel tunggal), dengan struktur sel yang relatif sederhana tanpa nukleus/inti sel, cytoskeleton, dan organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Struktur sel mereka dijelaskan lebih lanjut dalam artikel mengenai prokariota, karena bakteri merupakan prokariota, untuk membedakan mereka dengan organisme yang memiliki sel lebih kompleks, disebut eukariota. Istilah "bakteri" telah diterapkan untuk semua prokariota atau untuk kelompok besar mereka, tergantung pada gagasan mengenai hubungan mereka.
Bakteri adalah yang paling berkelimpahan dari semua organisme. Mereka tersebar (berada di mana-mana) di tanah, air, dan sebagai simbiosis dari organisme lain. Banyak patogen merupakan bakteri. Kebanyakan dari mereka kecil, biasanya hanya berukuran 0,5-5 μm, meski ada jenis dapat menjangkau 0,3 mm dalam diameter (Thiomargarita). Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel tumbuhan dan jamur, tetapi dengan komposisi sangat berbeda (peptidoglikan). Banyak yang bergerak menggunakan flagela, yang berbeda dalam strukturnya dari flagela kelompok lain.
CIRI-CIRI UMUM
- Tubuh uniseluler (bersel satu)
- Tidak berklorofil (meskipun begitu ada beberapa jenis bakteri yang memiliki pigmen seperti klorofil sehingga mampu berfotosintesis dan hidupnya autotrof
- Reproduksi dengan cara membelah diri (dengan pembelahan Amitosis)
- Habitat: bakteri hidup dimana-mana (tanah, air, udara, mahluk hidup)
- Satuan ukuran bakteri adalah mikron (10-3)
BENTUK-BENTUK BAKTERI
- Kokus : bentuk bulat, monokokus, diplokokus, streptokokus,
stafilokokus, sarkina
- Basil : bentuk batang, diplobasil, streptobasil
- Spiral : bentuk spiral, spirilium (spiri kasar), spirokaet (spiral halus)
- Vibrio : bentuk koma
ALAT GERAK BAKTERI
Beberapa bakteri mampu bergerak dengan menggunakan bulu cambuk/flagel. Berdasarkan ada tidaknya flagel dan kedudukan flagel tersebut, kita mengenal 5 macam bakteri.
- Atrich : bakteri tidak berflagel. contoh: Escherichia coli
- Monotrich : mempunyai satu flagel salah satu ujungnya. contoh:
Vibrio cholera
- Lopotrich : mempunyai lebih dari satu flagel pada salah satu
ujungnya. contoh: Rhodospirillum rubrum
- Ampitrich : mempunyai satu atau lebih flagel pada kedua
ujungnya. contoh: Pseudomonas aeruginosa
- Peritrich : mempunyai flagel pada seluruh permukaan tubuhnya.
contoh: salmonella typhosa
NUTRISI BAKTERI
1. Dengan dasar cara memperoleh makanan, bakteri dapat dibedakan menjadi dua:
Bakteri heterotrof: bakteri yang tidak dapat mensintesis makanannya sendiri. Kebutuhan makanan tergantung dari mahluk lain. Bakteri saprofit dan bakteri parasit tergolong bakteri heterotrof.
2. Bakteri autotrofl bakteri yagn dapat mensistesis makannya sendiri. Dibedakan menjadi dua yaitu (1) bakteri foto autotrof dan (2) bakteri kemoautotrof.
KEBUTUHAN AKAN OKSIGEN BEBAS
Dengan dasar kebutuhan akan oksigen bebas untuk kegiatan respirasi, bakteri dibagi menjadi 2:
- Bakteri aerob: memerlukan O2 bebas untuk kegiatan respirasinya
- Bakteri anaerob : tidak memerlukan O2 bebas untu kegiatan
respirasinya.
PERTUMBUHAN BAKTERI
dipengaruhi oleh beberapa faktor :
1. Temperatur, umumnya bakteri tumbuh baik pada suhu antara 25 - 35 derajat C.
2. Kelmbaban, lingkungan lembab dan tingginya kadar air sangat menguntungkan untuk pertumbuhan bakteri
3. Sinar Matahari, sinar ultraviolet yang terkandung dalam sinar matahari dapat mematikan bakteri.
4. Zat kimia, antibiotik, logam berat dan senyawa-senyawa kimia tertentu dapat menghambat bahkan mematikan bakteri.
MACAM_ MACAM BAKTERI
- Bakteri Pengurai
- Bakteri nitrifikasi
Bakteri Entamoeba coli
- Bakteri nitrogen
Azotobacter chroococcum, Clostridium pasteurianum, dan Rhodospirillum rubrum. Rhizobium leguminosarum,Crotalaria, Tephrosia, dan Indigofera.
- Bakteri penghasil antibiotik
* Bacillus brevis, menghasilkan terotrisin
* Bacillus subtilis, menghasilkan basitrasin
* Bacillus polymyxa, menghasilkan polimixin
- Bakteri usus
* Clostridium botulinum,
* Pseudomonas cocovenenans,
* Leuconostoc mesenteroides,
- Bakteri denitrifikasi
Contoh bakteri yang menyebabkan denitrifikasi adalah Micrococcus denitrificans dan Pseudomonas denitrificans.
- Bakteri heterotrof
Selasa, 04 Januari 2011
FISIOLOGI HEWAN PART 3
Fisiologi Respirasi
a. System respirasi
• Terdapat dua system respirasi yaitu:
Respirasi eksternal dimana terjadi penyerapan oksigen melalui organ respirasi eksternal
• Respirasi internal di mana penyerapan oksigen yang terjadi di dalam sel.
b. Organ respirasi
Organ respirasi dibagi kedalam 2 organ respirasi, yaitu :
- Organ respirasi Hewan akuatik : alat respirasinya berupa kulit dan insang
- Organ respirasi hewan terestial : berupa paru paru difusi, paru paru buku, dan trakea.
c. Mekanisme respirasi
• Mekanisme respirasi terbagi 2 :
Mekanisme inspirasi: yaitu pembesaran rongga thorax yang diikuti mengembangnya paru-paru sehingga tekanan dalam paru-paru lebih rendah dar tekanan udara luar, akibatnya udara kan mengalir masuk ke dalam paru-paru.
• Mekanisme ekspirasi: yaitu pengecilan dari rongga thorax dan paru-paru yang diikuti oleh pengeluaran udara dari paru-paru.
d. Transport zat dalam system respirasi
Transport zat dalam respirasi, terdiri dari :
• Transpor O2
- O2 masuk ke paru-paru (alveoli) disalurkan menuju kapiler darah kemudian berdifusi karena tekanan oksigen yang ada dalam alveoli lebih tinggi daripada tekanan oksigen dalam kapiler
- sebagian kecil oksigen tetap ada dalam plasma dalam bentuk larutan sederhana
- sebagian besar masuk ke dalam eritrosit berikatan dengan hemoglobin membentuk oxyhemoglobin
- oksigen akan berikatan dengan hemin dengan ikatan yang lemah (nonoksidasi, melainkan penggabungan antara Fe++ pada gugus hemin dengan molekul O2
- Penggabungan Hb dengan O2 menjadi HbO2 atau proses kebalikannya dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain konsentrasi oksigen di lingkungan akan menentukan besarnya tekanan parsial gas tersebut dan berpengaruh terhadap kejenuhan Hb oleh oksigen
• transport CO2
asam karbonat labil dan mudah terionisasi menjadi ino H+ dan HCO3-. Transpor CO2 dalam bentuk H2CO3 dan HCO3- mengakibatkan terjadinya penurunan pH karena keduanya bersifat asam sehingga mengganggu kerja enzim dan aktivitas metabolisme sel.
Suasana asam dihindarkan senyawa yang bersifat sedikit basa (senyawa bikarbonat), dalam proses ini HCO3- akan berikatan dengan ion Na+ atau K+ membentuk NaHCO3 dan KHCO3 (senyawa bikarbonat) merupakan mekanisme pengangkutan CO2 dalam bentuk senyawa bikarbonat.
Ini merupakan cara untuk mempertahankan keseimbangan pH (mekanisme buffering) sebagai tugas tambahan sistem respirasi.
e. Pertukaran zat dalam respirasi
Pertukaran zat dalam respirasi terjadi antara tubuh hewan dan lingkungan. Pada proses pertukaran ini, gas dalam lingkungan akuatik atau terrestrial menuju tubuh hewan dan digunakan pada proses respirasi.
f. System respirasi pada berbagai hewan
• Amfibia
- Pengambilan oksigen dan pengeluaran CO2 terjadi melalui paru-paru maupun kulit
- Jalur pengeluaran CO2 yang utama ialah melalui kulit
- Inspirasi diawali dengan kontraksi otot di dasar mulut, kemudian rongga mulut meluas sehingga terjadi tekanan negatif di dalamnya. Selanjutnya, nostril terbuka dan udara mengalir masuk melalui nostril
• Burung
- Sistem Respiratori: Paru-paru yang dilengkapi dengan kantong udara besar dan memiliki membran tebal
- Gerakan inspirasi: kontraksi otot-otot respiratori yang mendorong tulang-tulang iga ke arah depan sehingga menghasilkan gerakan sternum ke depan dan ke bawah
- Tulang-tulang iga lainnya bergerak ke arah lateral dan menyebabkan peningkatan volume rongga tubuh, paru-paru dan kantung udara ikut mengembang.
- Akibatnya, tekanan gas dalam paru-paru dan kantung udara turun sehingga udara atmosfer masuk ke dalamnya
• Mamalia
- Fase Inspirasi: terjadi proses aktif kontraksi otot inspiratori pada rongga dada mengakibatkan terjadinya tekanan negatif dan udara masuk ke paru-paru
- Fase Ekspirasi: merupakan proses pasif dan terjadi karena adanya relaksasi otot inspiratori dan pengerutan dinding alveoli
a. System respirasi
• Terdapat dua system respirasi yaitu:
Respirasi eksternal dimana terjadi penyerapan oksigen melalui organ respirasi eksternal
• Respirasi internal di mana penyerapan oksigen yang terjadi di dalam sel.
b. Organ respirasi
Organ respirasi dibagi kedalam 2 organ respirasi, yaitu :
- Organ respirasi Hewan akuatik : alat respirasinya berupa kulit dan insang
- Organ respirasi hewan terestial : berupa paru paru difusi, paru paru buku, dan trakea.
c. Mekanisme respirasi
• Mekanisme respirasi terbagi 2 :
Mekanisme inspirasi: yaitu pembesaran rongga thorax yang diikuti mengembangnya paru-paru sehingga tekanan dalam paru-paru lebih rendah dar tekanan udara luar, akibatnya udara kan mengalir masuk ke dalam paru-paru.
• Mekanisme ekspirasi: yaitu pengecilan dari rongga thorax dan paru-paru yang diikuti oleh pengeluaran udara dari paru-paru.
d. Transport zat dalam system respirasi
Transport zat dalam respirasi, terdiri dari :
• Transpor O2
- O2 masuk ke paru-paru (alveoli) disalurkan menuju kapiler darah kemudian berdifusi karena tekanan oksigen yang ada dalam alveoli lebih tinggi daripada tekanan oksigen dalam kapiler
- sebagian kecil oksigen tetap ada dalam plasma dalam bentuk larutan sederhana
- sebagian besar masuk ke dalam eritrosit berikatan dengan hemoglobin membentuk oxyhemoglobin
- oksigen akan berikatan dengan hemin dengan ikatan yang lemah (nonoksidasi, melainkan penggabungan antara Fe++ pada gugus hemin dengan molekul O2
- Penggabungan Hb dengan O2 menjadi HbO2 atau proses kebalikannya dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain konsentrasi oksigen di lingkungan akan menentukan besarnya tekanan parsial gas tersebut dan berpengaruh terhadap kejenuhan Hb oleh oksigen
• transport CO2
asam karbonat labil dan mudah terionisasi menjadi ino H+ dan HCO3-. Transpor CO2 dalam bentuk H2CO3 dan HCO3- mengakibatkan terjadinya penurunan pH karena keduanya bersifat asam sehingga mengganggu kerja enzim dan aktivitas metabolisme sel.
Suasana asam dihindarkan senyawa yang bersifat sedikit basa (senyawa bikarbonat), dalam proses ini HCO3- akan berikatan dengan ion Na+ atau K+ membentuk NaHCO3 dan KHCO3 (senyawa bikarbonat) merupakan mekanisme pengangkutan CO2 dalam bentuk senyawa bikarbonat.
Ini merupakan cara untuk mempertahankan keseimbangan pH (mekanisme buffering) sebagai tugas tambahan sistem respirasi.
e. Pertukaran zat dalam respirasi
Pertukaran zat dalam respirasi terjadi antara tubuh hewan dan lingkungan. Pada proses pertukaran ini, gas dalam lingkungan akuatik atau terrestrial menuju tubuh hewan dan digunakan pada proses respirasi.
f. System respirasi pada berbagai hewan
• Amfibia
- Pengambilan oksigen dan pengeluaran CO2 terjadi melalui paru-paru maupun kulit
- Jalur pengeluaran CO2 yang utama ialah melalui kulit
- Inspirasi diawali dengan kontraksi otot di dasar mulut, kemudian rongga mulut meluas sehingga terjadi tekanan negatif di dalamnya. Selanjutnya, nostril terbuka dan udara mengalir masuk melalui nostril
• Burung
- Sistem Respiratori: Paru-paru yang dilengkapi dengan kantong udara besar dan memiliki membran tebal
- Gerakan inspirasi: kontraksi otot-otot respiratori yang mendorong tulang-tulang iga ke arah depan sehingga menghasilkan gerakan sternum ke depan dan ke bawah
- Tulang-tulang iga lainnya bergerak ke arah lateral dan menyebabkan peningkatan volume rongga tubuh, paru-paru dan kantung udara ikut mengembang.
- Akibatnya, tekanan gas dalam paru-paru dan kantung udara turun sehingga udara atmosfer masuk ke dalamnya
• Mamalia
- Fase Inspirasi: terjadi proses aktif kontraksi otot inspiratori pada rongga dada mengakibatkan terjadinya tekanan negatif dan udara masuk ke paru-paru
- Fase Ekspirasi: merupakan proses pasif dan terjadi karena adanya relaksasi otot inspiratori dan pengerutan dinding alveoli
Sabtu, 27 November 2010
MIKROBIOLOGI PART II
Kehidupan Mikroba
a. Pertumbuhan mikroba
• Definisi pertumbuhan populasi
Pertumbuhan adalah penambahan secara teratur semua komponen sel suatu jasad. Sedangkan pertumbuhan populasi adalah meningkatnya jumlah sel atau massa sel ( berat kering sel )
• Penghitungan waktu generasi
Dari hasil pembelahan sel secara biner:
1 sel menjadi 2 sel
2 sel menjadi 4 sel 21 menjadi 22 atau 2 x 2
4 sel menjadi 8 sel 22 menjadi 23 atau 2 x 2 x 2
Dari hal tersebut dapat dirumuskan menjadi:
N = N0 2n
N: jumlah sel akhir, N0: jumlah sel awal, n: jumlah generasi
• Pengukuran pertumbuhan
Pertumbuhan diukur dari perubahan jumlah sel atau berat kering massa sel. Sedangkan jumlah sel sendiri dihitung dari jumlah sel total yang tidak membedakan jumlah sel hidup atau mati, dan jumlah sel hidup.
Alat untuk menghitung mikroba adalah alat Petroff-Hausser Bacteria Counter (PHBC) untuk menghitung bakteri . alat Haemocytometer untuk menghitung khamir, spora, atau sel-sel yang ukurannya relatif lebih besar dari bakteri
• Pertumbuhan populasi mikroba
Untuk mengetahui pertumbuhan mikroba dapat dilakukan dengan cara membiakan mikroba, dengan cara dua system yaitu ; biakan system tertutup ( Batch culture ) dan biakan system terbuka ( continous culture ).
b. Factor lingkungan mikroba
• Factor biotic :
- Interaksi dalam satu populasi mikroba
Interaksi fositif : Meningkatkan kecepatan pertumbuhan dan kepadatan populasi. Disebut juga kooperasi, contoh: pertumbuhan satu sel mikroba menjadi koloni
Interaksi negative : Menurunkan kecepatan pertumbuhan dengan meningkatnya kepadatan populasi, misal: populasi mikroba yang ditumbuhkan dalam substrat terbatas. Disebut juga kompetisi, contoh: interkasi jamur Fusarium dan Verticillium menghasilkan asam lemak dan H2S yang bersifat meracun
- Interaksi dalam berbagai macam populasi mikroba
o Netralisme
o Komensalisme
o Sinergiisme
o Mutualisme
o Kompetisi
o Amensalisme
o Predasi
o Parasitisme
• Faktor abiotik :
- Suhu
- Kandungan air ( pengeringan)
- Tekanan osmosis
- Ion – ion dan listrik
c. Nutrisi dan medium mikroba
• Fungsi nutrisi untuk mikroba
Nutrisi pada mikroba berfungsi sebagai sumber energy, bahan pembangun sel, dan sebagi aseptor atau donor electron.
• Penggolongan mikroba berdasarkan nutrisi dan oksigen
o Berdasarkan sumber karbon
- Jasad ototrof
- Jasad heterotrof
- Jasad saprofit
- Jasad parasit
o Berdasarkan sumber energy
- Jasad fototrof
- Jasad khomotrof
o Berdasarkan sumber donor electron
- Jasad litotrof
- Jasad organotrof
o Berdasarkan sumber energy dan donor electron
- Fotolitotrof
- Fotoorganotrof
- Khemolitotrof
- Khemoorganotrof
o Berdasarkan kebutuhan oksigen
- Jasad aerob
- Jasad aanaerob
- Jasad mikroaerob
- Jasad aerob fakultatif
- Jasad kapnofil
• Medium pertumbuhan mikroba
Susunan dan kadar nutrisi suatu medium harus seimbang agar mikroba dapat tumbuh optimal, jika kadarnya terlalu tinggi akan menjadi zat penghambat atau racun bagi mikroba yang menyebabkan aktivitas metabolisme, pertumbuhan mikroba, dan aktivitas fisiologi dapat terganggu hingga dapat mati
Medium memerlukan kemasaman (pH) tertentu tergantung pada jenis jasad yang ditumbuhkan
Aktivitas metabolisme mikroba dapat mengubah pH, sehingga untuk mempertahankan pH medium ditambahkan bahan buffer. Beberapa komponen penyusun medium dapat juga berfungsi sebagai buffer
• Macam medium pertumbuhan
- Medium dasar / basal mineral
- Medium sintetik
- Medium kompleks
- Medium diperkaya
d. Bioenergetik mikroba
Bioenergetik mikroba mempelajari penghasilan dan penggunaan energy oleh mikroba. Mikroba melakukan proses metabolism yang merupakan serangkaian reaksi kimia yang luar biasa banyaknya. Proses ini terdiri atas katabolisme yang merupakan proses perombakan bahan disertai pembebasan energy (reaksi eksergonik), dan anabolisme yaitu merupakan proses biosintesis yang memerlukan energy (reaksi endergonik).
• biooksidasi dan pemindahan energi
energy yang berasal dari cahaya harus diubah menjadi energy kimia sebelum digunakan dalam reaksi endergonik. Dalam sel, energy kima terdapat dalam bentuk gugus organik benergi tinggi. Gugus ini mengandung S atau P. Oksidasi dalam sel dikatalisis oleh enzim yang mempunyai kofaktor atau gugus prostetis penerima proton atau elektron dari substrat dan memberikannya kepada aseptor lewat perantara yang memiliki potensial redoks lebih tinggi dari pada donornya.
• fermentasi
glukosa dapat dimetabolisme oleh hamper semua jasad untuk karbon dan energy. Fermentasi merupakan bagian perombakan gula secara anaerob. Banyak jasad yang dapat melakukan fermentasi lewat rangkaian reaksi kimia berikut :
- jalur Emden-Meyerhof-Parnas (EMP)
- jalur Entner-Doudoroff
- jalur Heksosa Mono Fosfat (HMP)
- Jalur heterofermentatif bakteri asam laktat
- jalur metabolisme asam piruvat secara anaerob
• respirasi
respirasi adalah proses oksidasi biologis dengan O2 sebagai aseptor elektronnya yang terakhir. Pada jasad eukariotik proses ini terjadi di dalam mitokondria, sedang pada jasad prokariotik terjadi di bawah membrane plasma atau mesosome. Pada respirasi dihasilkan banyak energy yang dapat digunakan untuk proses biosintesis.
• Fotosintesis
Fotosintesis menggunakan cahaya sebagai sumber energi. Proses ini menggunakan pigmen klorofil untuk mengabsorpsi energi cahaya dan mengubahnya menjadi energi kimia. Jika klorofil terkena cahaya, akan mengabsorpsi sebesar h sehingga terangsang dan membebaskan elektron; klorofil menjadi bermuatan positif, elektron yang lepas akan bergerak lewat sistem transpor elektron dan kembali ke pusat reaksi klorofil
• Katabolisme makromolekul
Terjadi proses peruraian, antara lain:
- Peruraian Karbohidrat
- Peruraian Lemak
- Peruraian Protein
- Peruraian Asam Nukleat
Dibantu oleh enzim, dan selanjutnya dimetabolisme lewat siklus Krebs
a. Pertumbuhan mikroba
• Definisi pertumbuhan populasi
Pertumbuhan adalah penambahan secara teratur semua komponen sel suatu jasad. Sedangkan pertumbuhan populasi adalah meningkatnya jumlah sel atau massa sel ( berat kering sel )
• Penghitungan waktu generasi
Dari hasil pembelahan sel secara biner:
1 sel menjadi 2 sel
2 sel menjadi 4 sel 21 menjadi 22 atau 2 x 2
4 sel menjadi 8 sel 22 menjadi 23 atau 2 x 2 x 2
Dari hal tersebut dapat dirumuskan menjadi:
N = N0 2n
N: jumlah sel akhir, N0: jumlah sel awal, n: jumlah generasi
• Pengukuran pertumbuhan
Pertumbuhan diukur dari perubahan jumlah sel atau berat kering massa sel. Sedangkan jumlah sel sendiri dihitung dari jumlah sel total yang tidak membedakan jumlah sel hidup atau mati, dan jumlah sel hidup.
Alat untuk menghitung mikroba adalah alat Petroff-Hausser Bacteria Counter (PHBC) untuk menghitung bakteri . alat Haemocytometer untuk menghitung khamir, spora, atau sel-sel yang ukurannya relatif lebih besar dari bakteri
• Pertumbuhan populasi mikroba
Untuk mengetahui pertumbuhan mikroba dapat dilakukan dengan cara membiakan mikroba, dengan cara dua system yaitu ; biakan system tertutup ( Batch culture ) dan biakan system terbuka ( continous culture ).
b. Factor lingkungan mikroba
• Factor biotic :
- Interaksi dalam satu populasi mikroba
Interaksi fositif : Meningkatkan kecepatan pertumbuhan dan kepadatan populasi. Disebut juga kooperasi, contoh: pertumbuhan satu sel mikroba menjadi koloni
Interaksi negative : Menurunkan kecepatan pertumbuhan dengan meningkatnya kepadatan populasi, misal: populasi mikroba yang ditumbuhkan dalam substrat terbatas. Disebut juga kompetisi, contoh: interkasi jamur Fusarium dan Verticillium menghasilkan asam lemak dan H2S yang bersifat meracun
- Interaksi dalam berbagai macam populasi mikroba
o Netralisme
o Komensalisme
o Sinergiisme
o Mutualisme
o Kompetisi
o Amensalisme
o Predasi
o Parasitisme
• Faktor abiotik :
- Suhu
- Kandungan air ( pengeringan)
- Tekanan osmosis
- Ion – ion dan listrik
c. Nutrisi dan medium mikroba
• Fungsi nutrisi untuk mikroba
Nutrisi pada mikroba berfungsi sebagai sumber energy, bahan pembangun sel, dan sebagi aseptor atau donor electron.
• Penggolongan mikroba berdasarkan nutrisi dan oksigen
o Berdasarkan sumber karbon
- Jasad ototrof
- Jasad heterotrof
- Jasad saprofit
- Jasad parasit
o Berdasarkan sumber energy
- Jasad fototrof
- Jasad khomotrof
o Berdasarkan sumber donor electron
- Jasad litotrof
- Jasad organotrof
o Berdasarkan sumber energy dan donor electron
- Fotolitotrof
- Fotoorganotrof
- Khemolitotrof
- Khemoorganotrof
o Berdasarkan kebutuhan oksigen
- Jasad aerob
- Jasad aanaerob
- Jasad mikroaerob
- Jasad aerob fakultatif
- Jasad kapnofil
• Medium pertumbuhan mikroba
Susunan dan kadar nutrisi suatu medium harus seimbang agar mikroba dapat tumbuh optimal, jika kadarnya terlalu tinggi akan menjadi zat penghambat atau racun bagi mikroba yang menyebabkan aktivitas metabolisme, pertumbuhan mikroba, dan aktivitas fisiologi dapat terganggu hingga dapat mati
Medium memerlukan kemasaman (pH) tertentu tergantung pada jenis jasad yang ditumbuhkan
Aktivitas metabolisme mikroba dapat mengubah pH, sehingga untuk mempertahankan pH medium ditambahkan bahan buffer. Beberapa komponen penyusun medium dapat juga berfungsi sebagai buffer
• Macam medium pertumbuhan
- Medium dasar / basal mineral
- Medium sintetik
- Medium kompleks
- Medium diperkaya
d. Bioenergetik mikroba
Bioenergetik mikroba mempelajari penghasilan dan penggunaan energy oleh mikroba. Mikroba melakukan proses metabolism yang merupakan serangkaian reaksi kimia yang luar biasa banyaknya. Proses ini terdiri atas katabolisme yang merupakan proses perombakan bahan disertai pembebasan energy (reaksi eksergonik), dan anabolisme yaitu merupakan proses biosintesis yang memerlukan energy (reaksi endergonik).
• biooksidasi dan pemindahan energi
energy yang berasal dari cahaya harus diubah menjadi energy kimia sebelum digunakan dalam reaksi endergonik. Dalam sel, energy kima terdapat dalam bentuk gugus organik benergi tinggi. Gugus ini mengandung S atau P. Oksidasi dalam sel dikatalisis oleh enzim yang mempunyai kofaktor atau gugus prostetis penerima proton atau elektron dari substrat dan memberikannya kepada aseptor lewat perantara yang memiliki potensial redoks lebih tinggi dari pada donornya.
• fermentasi
glukosa dapat dimetabolisme oleh hamper semua jasad untuk karbon dan energy. Fermentasi merupakan bagian perombakan gula secara anaerob. Banyak jasad yang dapat melakukan fermentasi lewat rangkaian reaksi kimia berikut :
- jalur Emden-Meyerhof-Parnas (EMP)
- jalur Entner-Doudoroff
- jalur Heksosa Mono Fosfat (HMP)
- Jalur heterofermentatif bakteri asam laktat
- jalur metabolisme asam piruvat secara anaerob
• respirasi
respirasi adalah proses oksidasi biologis dengan O2 sebagai aseptor elektronnya yang terakhir. Pada jasad eukariotik proses ini terjadi di dalam mitokondria, sedang pada jasad prokariotik terjadi di bawah membrane plasma atau mesosome. Pada respirasi dihasilkan banyak energy yang dapat digunakan untuk proses biosintesis.
• Fotosintesis
Fotosintesis menggunakan cahaya sebagai sumber energi. Proses ini menggunakan pigmen klorofil untuk mengabsorpsi energi cahaya dan mengubahnya menjadi energi kimia. Jika klorofil terkena cahaya, akan mengabsorpsi sebesar h sehingga terangsang dan membebaskan elektron; klorofil menjadi bermuatan positif, elektron yang lepas akan bergerak lewat sistem transpor elektron dan kembali ke pusat reaksi klorofil
• Katabolisme makromolekul
Terjadi proses peruraian, antara lain:
- Peruraian Karbohidrat
- Peruraian Lemak
- Peruraian Protein
- Peruraian Asam Nukleat
Dibantu oleh enzim, dan selanjutnya dimetabolisme lewat siklus Krebs
FISIOLOGI HEWAN PART II
Fisiologi Reseptor Dan Efektor
1. Reseptor
a. Struktur reseptor
• Reseptor saraf : - Sederhana
- Rumit
• Bukan saraf
b. Jenis rangsang
• Kemoreseptor
• Termoreseptor
• Mekanoreseptor
• Fotoreseptor
• Magnetoreseptor
• Elektroreseptor
c. Lokasi rangsang
• Interoreseptor
• Eksteroreseptor
d. Cara kerja reseptor
Contoh : mekanoreseptor
Mekanoreseptor masuk melalui pintu ion, sehingga pintu ion tersebut menutup dan membuka, kemudian mengalami deformasi mekanik, hasil akhirnya yaitu bentuk fisik protein penyusun pintu ion berubah sedemikian rupa sehingga pintu untuk ion tertentu akan terbuka.
2. Efektor
Efektor merupakan alat penghasil tanggapan.
a. Berdasarkan jenisnya efektor dibagi kedalam dua bagian yaitu ;
• Efektor yang terlihat ( gerakan tubuh )
• Efektor yang tidak terlihat ( sekresi hormone )
Kedua efektor yang dihasilkan tergantung jenis rangsang dan jenis efektor masing-masing.
b. Proses tanggapan
• Tanggapan perubahan warna
• Tanggapan perubahan gerak
• Tanggapan perubahan arus listrik
Fisiologi Endokrinologi
Endokrinologi merupakan cabang ilmu biologi yang membahas tentang hormon dan aktivitasnya . Hormon Merupakan satu dari sistem komunikasi utama dalam tubuh meskipun kadarnya hanya dalam jumlah yang sangat kecil namun dapat menjalankan atau menghentikan proses-proses metabolik.
a. Cirri –ciri hormone
- Merupakan senyawa kimia
- Terdapat dalam darah dalam kadar yang sangat rendah
- Berfungsi sebagai pengatur metabolism jaringan
Hormone tersebut disekresi langsung oleh sel khusus yaitu, kelenjar endokrin.
b. Efek hormone terhadap tubuh hewan
Hormone dodalam tubuh hewan dihasilkan oleh kelenjar endokrin menuju sel target membentuk ikatan dengan reseptor khusus guna mengatur efek biologis dan menunjang kehidupan. Efek tersebut berpengaruh pada aktivitas kehidupan seperti,; perkembangan, pertumbuhan, peredaran darah, denyut jantung, osmoregulasi, pergantian kulit, refproduksi, pengeluaran, regenerasi, dan kompisisi darah. Segala aktivitas tersebut terjadi atas kerjasama dengan system saraf.
c. Mekanisme kerja hormone
Hormone beredar didalam sirkulasi darah dan fluida sel untuk mencari sel target, ketika hormone menemukan sel target, hormone akan mengikat protein reseptor tertentu pada permukaan sel tersebut dan mengirimkan sinyal. Reseptor protein akan menerima sinyal tersebut dan bereaksi baik dengan mempengaruhi ekspresi genetic sel atau mengubah aktivitas protein selular.
d. Konsep mekanisme kerja hormone
Dalam konsep mekanisme kerja hormone dikenal konsep klasik, autokrin dan parakrin.
- Pada konsep klasik system endokrin menghasilkan hormone untuk mengaktivkan fungsi sel target.
- Pada konsep autokrin hormone dihasilkan dan langsung digunakan oleh sel tersebut
- Sedangkan pada konsep parakrin sel endokrin digunakan untuk mengaktifkan sel target lain.
e. Komponen penyusun organ endokrin
- Sel neurosekretori ( hewan tingkat rendah, hewan tingkat tinggi )
- Sel endokrin sejati ( vertebrata dan invertebrate )
f. Klasifikasi hormone
Berdasarkan struktur kimia :
- Hormone protein
- Hormone steroid
- Hormone asam amino
- Zat kimia yang menyerupai hormone
Berdasarkan fungsinya :
- Hormone perkembangan
- Hormone metabolism
- Hormone tropic
- Hormone pengatur metabolism air dan mineral
- Hormone pengatur sisitem kardiovaskular
Fisiologi Pencernaan
a. System pencernaan
Bahan makanan masuk kedalam system pencernaan, didalam system tersebut terjadilah proses pencernaan , kemudian diserap dan digunakan oleh tubuh hewan agar homeostatis tetap terjaga.
b. Cara memperoleh makanan pada hewan
Berdasarkan kemampuan :
- Hewan heterotrof yaitu kemampuannya untuk mensintesis senyawa organic sangat terbatas, dan berusaha memenuhi semua kebutuhannya dari tumbuhan atau hewan lain.
- Hewan mesotrof yaitu hewan yang dapat mensitesis berbagai senyawa organic esensial, namun masih memerlukan factor pertumbuhan yang tidak dapat disintesis sendiri sehingga tetap memerlukan senyawa organic dari sumber lain.
Cara makan dan jenis makanan hewan sangat bervariasi tergantung susunan alat pencernaan dan kemampuan menyerap makanan.
• Hewan primitive
- tidak memiliki alat pencernaan makanan
- cara mengambil makanan penyerapan atau pinositosis
- makanan berupa zat organik terlarut
- alat pencernaan makanan berupa vakuola makanan
• Hewan yang hidup menetap
- mendapatkan makanan dengan cara menjerat (trapping method)
- alatnya adalah knidoblas atau nematosit yang dilengkapi dengan racun
• Hewan yang aktif
- mencari makanan dengan cara menyaring (filter feeding) yang merupakan variasi dari cara menyaring dan menjerat (trapping)
c. Cara memperoleh makanan
Untuk memperoleh makanan, harus didukung oleh alat yang memadai berupa organ pencernaan makanan yang berfungsi untuk :
• memasukan makanan ke dalam tubuh (ingesti)
• mengubah bahan makanan kompleks menjadi sederhana (digesti)
• menyerap hasil pencernaan serta membawanyake dalam darah (absorpsi)
• mengeluarkan sisa makanan yang tidak tercerna tidak diserap oleh tubuh (eliminasi)
d. System pencernaan hewan tingkat rendah
Tidak ada organ pencernaan dan pencernaanya secara intraseluler terjadi didalam vakuola makanan.
e. System pencernaan hewan tingkat tinggi
Makanan dicerna di dalam saluran yang sudah berkembang dengan baik. Pencernaan makanan berlangsung di dalam organ gastrointestinal (secara ekstraseluler).
Sistem gastrointestinal tersusun atas berbagai organ yang secara fungsional dapat dibedakan menjadi empat bagian:
• daerah penerimaan
• daerah penyimpanan
• daerah pencernaan dan penyerapan nutrien
• daerah penyerapan air dan ekskresi
Fisiologi Sirkulasi
a. Sistem sirkulasi
Pada system sirkulasi, makanan, sisa metabolisme, gas respiratori berdifusi melalui ruang antarsel dengan mudah, kemudian proses tersebut berlangsung sangat lambat .
Fungsi system sirkulasi :
- Menjamin terpenuhinya kebutuhan tubuh akan sari makanan dan oksigen
- Menjamin pembuangan zat sisa metabolism dari tubuh dengan segera
- Berperan penting dalam penyebaran panas tubuh
- Menyebarkan tekanan/kekuatan
b. Komponen system sirkulasi
Sistem sirkulasi tersusun atas 3 komponen utama :
- Jantung
Jantung merupakan komponen penyusun system sirkulasi yang berfungsi sebagai pompa penggerak cairan tubuh disepanjang pembuluh dimana ada dua jenis jantung yaitu jantung tubuler/vaskuler dan jantung berongga.
- Pembuluh
Saluran yang akan dilewati atau dilalui oleh cairan yang beredar keseluruh tubuh ada dua jenis pembuluh yaitu pembuluh darah dan pembulih limfe.
- Cairan tubuh
Pada hewan multiseluler terdapat cairan tubuh sekitar70%, cairan intrasel 45% dan ekstra sel 25%.
Cairan ekstra sel ditemukan pada berbagai tempat dengan sebutan yang berbeda
1. Cairan jaringan
2. Cairan darah
3. Cairan limfe
4. Hemo limfe
c. System sirkulasi pada hewan
Ada dua jenis system sirkulasi pada hewan:
- System sirkulasi terbuka
Mekanisme system sirkulasi terbuka, contohnya pada molusca terjadi gelombang peristaltic pada didnding aorta yang mendorong datah ke arah kepala, darah akan keluar dan mengalir bebas diantara sel jaringan, cairan tubuh tersaring dan secara perlahan kembali ke jantung melalaui ostia (lubang pada jantung)
- System sirkulasi terutup
Mekanisme tertutup contohny pada vertebrata jantung bekerja dengan melakukan gerakan memompa secara terus menerus dan tekanan dipertahankan tetap tinggi sehingga mengakibtkan darah yang keluar dari pembuluh akan segera masuk kembali kejantung dengan cepat.
d. Mekanisme pertukaran zat
Pertukaran zat terjadi antara pembuluh kapiler dan cairan ekstrasel, melalui jantung.
Fisiologi Respirasi
a. System respirasi
• Terdapat dua system respirasi yaitu:
Respirasi eksternal dimana terjadi penyerapan oksigen melalui organ respirasi eksternal
• Respirasi internal di mana penyerapan oksigen yang terjadi di dalam sel.
b. Organ respirasi
Organ respirasi dibagi kedalam 2 organ respirasi, yaitu :
- Organ respirasi Hewan akuatik : alat respirasinya berupa kulit dan insang
- Organ respirasi hewan terestial : berupa paru paru difusi, paru paru buku, dan trakea.
c. Mekanisme respirasi
• Mekanisme respirasi terbagi 2 :
Mekanisme inspirasi: yaitu pembesaran rongga thorax yang diikuti mengembangnya paru-paru sehingga tekanan dalam paru-paru lebih rendah dar tekanan udara luar, akibatnya udara kan mengalir masuk ke dalam paru-paru.
• Mekanisme ekspirasi: yaitu pengecilan dari rongga thorax dan paru-paru yang diikuti oleh pengeluaran udara dari paru-paru.
d. Transport zat dalam system respirasi
Transport zat dalam respirasi, terdiri dari :
• Transpor O2
- O2 masuk ke paru-paru (alveoli) disalurkan menuju kapiler darah kemudian berdifusi karena tekanan oksigen yang ada dalam alveoli lebih tinggi daripada tekanan oksigen dalam kapiler
- sebagian kecil oksigen tetap ada dalam plasma dalam bentuk larutan sederhana
- sebagian besar masuk ke dalam eritrosit berikatan dengan hemoglobin membentuk oxyhemoglobin
- oksigen akan berikatan dengan hemin dengan ikatan yang lemah (nonoksidasi, melainkan penggabungan antara Fe++ pada gugus hemin dengan molekul O2
- Penggabungan Hb dengan O2 menjadi HbO2 atau proses kebalikannya dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain konsentrasi oksigen di lingkungan akan menentukan besarnya tekanan parsial gas tersebut dan berpengaruh terhadap kejenuhan Hb oleh oksigen
• transport CO2
asam karbonat labil dan mudah terionisasi menjadi ino H+ dan HCO3-. Transpor CO2 dalam bentuk H2CO3 dan HCO3- mengakibatkan terjadinya penurunan pH karena keduanya bersifat asam sehingga mengganggu kerja enzim dan aktivitas metabolisme sel.
Suasana asam dihindarkan senyawa yang bersifat sedikit basa (senyawa bikarbonat), dalam proses ini HCO3- akan berikatan dengan ion Na+ atau K+ membentuk NaHCO3 dan KHCO3 (senyawa bikarbonat) merupakan mekanisme pengangkutan CO2 dalam bentuk senyawa bikarbonat.
Ini merupakan cara untuk mempertahankan keseimbangan pH (mekanisme buffering) sebagai tugas tambahan sistem respirasi.
e. Pertukaran zat dalam respirasi
Pertukaran zat dalam respirasi terjadi antara tubuh hewan dan lingkungan. Pada proses pertukaran ini, gas dalam lingkungan akuatik atau terrestrial menuju tubuh hewan dan digunakan pada proses respirasi.
f. System respirasi pada berbagai hewan
• Amfibia
- Pengambilan oksigen dan pengeluaran CO2 terjadi melalui paru-paru maupun kulit
- Jalur pengeluaran CO2 yang utama ialah melalui kulit
3. Inspirasi diawali dengan kontraksi otot di dasar mulut, kemudian rongga mulut meluas sehingga terjadi tekanan negatif di dalamnya. Selanjutnya, nostril terbuka dan udara mengalir masuk melalui nostril
• Burung
- Sistem Respiratori: Paru-paru yang dilengkapi dengan kantong udara besar dan memiliki membran tebal
- Gerakan inspirasi: kontraksi otot-otot respiratori yang mendorong tulang-tulang iga ke arah depan sehingga menghasilkan gerakan sternum ke depan dan ke bawah
- Tulang-tulang iga lainnya bergerak ke arah lateral dan menyebabkan peningkatan volume rongga tubuh, paru-paru dan kantung udara ikut mengembang.
- Akibatnya, tekanan gas dalam paru-paru dan kantung udara turun sehingga udara atmosfer masuk ke dalamnya
• Mamalia
- Fase Inspirasi: terjadi proses aktif kontraksi otot inspiratori pada rongga dada mengakibatkan terjadinya tekanan negatif dan udara masuk ke paru-paru
- Fase Ekspirasi: merupakan proses pasif dan terjadi karena adanya relaksasi otot inspiratori dan pengerutan dinding alveoli
1. Reseptor
a. Struktur reseptor
• Reseptor saraf : - Sederhana
- Rumit
• Bukan saraf
b. Jenis rangsang
• Kemoreseptor
• Termoreseptor
• Mekanoreseptor
• Fotoreseptor
• Magnetoreseptor
• Elektroreseptor
c. Lokasi rangsang
• Interoreseptor
• Eksteroreseptor
d. Cara kerja reseptor
Contoh : mekanoreseptor
Mekanoreseptor masuk melalui pintu ion, sehingga pintu ion tersebut menutup dan membuka, kemudian mengalami deformasi mekanik, hasil akhirnya yaitu bentuk fisik protein penyusun pintu ion berubah sedemikian rupa sehingga pintu untuk ion tertentu akan terbuka.
2. Efektor
Efektor merupakan alat penghasil tanggapan.
a. Berdasarkan jenisnya efektor dibagi kedalam dua bagian yaitu ;
• Efektor yang terlihat ( gerakan tubuh )
• Efektor yang tidak terlihat ( sekresi hormone )
Kedua efektor yang dihasilkan tergantung jenis rangsang dan jenis efektor masing-masing.
b. Proses tanggapan
• Tanggapan perubahan warna
• Tanggapan perubahan gerak
• Tanggapan perubahan arus listrik
Fisiologi Endokrinologi
Endokrinologi merupakan cabang ilmu biologi yang membahas tentang hormon dan aktivitasnya . Hormon Merupakan satu dari sistem komunikasi utama dalam tubuh meskipun kadarnya hanya dalam jumlah yang sangat kecil namun dapat menjalankan atau menghentikan proses-proses metabolik.
a. Cirri –ciri hormone
- Merupakan senyawa kimia
- Terdapat dalam darah dalam kadar yang sangat rendah
- Berfungsi sebagai pengatur metabolism jaringan
Hormone tersebut disekresi langsung oleh sel khusus yaitu, kelenjar endokrin.
b. Efek hormone terhadap tubuh hewan
Hormone dodalam tubuh hewan dihasilkan oleh kelenjar endokrin menuju sel target membentuk ikatan dengan reseptor khusus guna mengatur efek biologis dan menunjang kehidupan. Efek tersebut berpengaruh pada aktivitas kehidupan seperti,; perkembangan, pertumbuhan, peredaran darah, denyut jantung, osmoregulasi, pergantian kulit, refproduksi, pengeluaran, regenerasi, dan kompisisi darah. Segala aktivitas tersebut terjadi atas kerjasama dengan system saraf.
c. Mekanisme kerja hormone
Hormone beredar didalam sirkulasi darah dan fluida sel untuk mencari sel target, ketika hormone menemukan sel target, hormone akan mengikat protein reseptor tertentu pada permukaan sel tersebut dan mengirimkan sinyal. Reseptor protein akan menerima sinyal tersebut dan bereaksi baik dengan mempengaruhi ekspresi genetic sel atau mengubah aktivitas protein selular.
d. Konsep mekanisme kerja hormone
Dalam konsep mekanisme kerja hormone dikenal konsep klasik, autokrin dan parakrin.
- Pada konsep klasik system endokrin menghasilkan hormone untuk mengaktivkan fungsi sel target.
- Pada konsep autokrin hormone dihasilkan dan langsung digunakan oleh sel tersebut
- Sedangkan pada konsep parakrin sel endokrin digunakan untuk mengaktifkan sel target lain.
e. Komponen penyusun organ endokrin
- Sel neurosekretori ( hewan tingkat rendah, hewan tingkat tinggi )
- Sel endokrin sejati ( vertebrata dan invertebrate )
f. Klasifikasi hormone
Berdasarkan struktur kimia :
- Hormone protein
- Hormone steroid
- Hormone asam amino
- Zat kimia yang menyerupai hormone
Berdasarkan fungsinya :
- Hormone perkembangan
- Hormone metabolism
- Hormone tropic
- Hormone pengatur metabolism air dan mineral
- Hormone pengatur sisitem kardiovaskular
Fisiologi Pencernaan
a. System pencernaan
Bahan makanan masuk kedalam system pencernaan, didalam system tersebut terjadilah proses pencernaan , kemudian diserap dan digunakan oleh tubuh hewan agar homeostatis tetap terjaga.
b. Cara memperoleh makanan pada hewan
Berdasarkan kemampuan :
- Hewan heterotrof yaitu kemampuannya untuk mensintesis senyawa organic sangat terbatas, dan berusaha memenuhi semua kebutuhannya dari tumbuhan atau hewan lain.
- Hewan mesotrof yaitu hewan yang dapat mensitesis berbagai senyawa organic esensial, namun masih memerlukan factor pertumbuhan yang tidak dapat disintesis sendiri sehingga tetap memerlukan senyawa organic dari sumber lain.
Cara makan dan jenis makanan hewan sangat bervariasi tergantung susunan alat pencernaan dan kemampuan menyerap makanan.
• Hewan primitive
- tidak memiliki alat pencernaan makanan
- cara mengambil makanan penyerapan atau pinositosis
- makanan berupa zat organik terlarut
- alat pencernaan makanan berupa vakuola makanan
• Hewan yang hidup menetap
- mendapatkan makanan dengan cara menjerat (trapping method)
- alatnya adalah knidoblas atau nematosit yang dilengkapi dengan racun
• Hewan yang aktif
- mencari makanan dengan cara menyaring (filter feeding) yang merupakan variasi dari cara menyaring dan menjerat (trapping)
c. Cara memperoleh makanan
Untuk memperoleh makanan, harus didukung oleh alat yang memadai berupa organ pencernaan makanan yang berfungsi untuk :
• memasukan makanan ke dalam tubuh (ingesti)
• mengubah bahan makanan kompleks menjadi sederhana (digesti)
• menyerap hasil pencernaan serta membawanyake dalam darah (absorpsi)
• mengeluarkan sisa makanan yang tidak tercerna tidak diserap oleh tubuh (eliminasi)
d. System pencernaan hewan tingkat rendah
Tidak ada organ pencernaan dan pencernaanya secara intraseluler terjadi didalam vakuola makanan.
e. System pencernaan hewan tingkat tinggi
Makanan dicerna di dalam saluran yang sudah berkembang dengan baik. Pencernaan makanan berlangsung di dalam organ gastrointestinal (secara ekstraseluler).
Sistem gastrointestinal tersusun atas berbagai organ yang secara fungsional dapat dibedakan menjadi empat bagian:
• daerah penerimaan
• daerah penyimpanan
• daerah pencernaan dan penyerapan nutrien
• daerah penyerapan air dan ekskresi
Fisiologi Sirkulasi
a. Sistem sirkulasi
Pada system sirkulasi, makanan, sisa metabolisme, gas respiratori berdifusi melalui ruang antarsel dengan mudah, kemudian proses tersebut berlangsung sangat lambat .
Fungsi system sirkulasi :
- Menjamin terpenuhinya kebutuhan tubuh akan sari makanan dan oksigen
- Menjamin pembuangan zat sisa metabolism dari tubuh dengan segera
- Berperan penting dalam penyebaran panas tubuh
- Menyebarkan tekanan/kekuatan
b. Komponen system sirkulasi
Sistem sirkulasi tersusun atas 3 komponen utama :
- Jantung
Jantung merupakan komponen penyusun system sirkulasi yang berfungsi sebagai pompa penggerak cairan tubuh disepanjang pembuluh dimana ada dua jenis jantung yaitu jantung tubuler/vaskuler dan jantung berongga.
- Pembuluh
Saluran yang akan dilewati atau dilalui oleh cairan yang beredar keseluruh tubuh ada dua jenis pembuluh yaitu pembuluh darah dan pembulih limfe.
- Cairan tubuh
Pada hewan multiseluler terdapat cairan tubuh sekitar70%, cairan intrasel 45% dan ekstra sel 25%.
Cairan ekstra sel ditemukan pada berbagai tempat dengan sebutan yang berbeda
1. Cairan jaringan
2. Cairan darah
3. Cairan limfe
4. Hemo limfe
c. System sirkulasi pada hewan
Ada dua jenis system sirkulasi pada hewan:
- System sirkulasi terbuka
Mekanisme system sirkulasi terbuka, contohnya pada molusca terjadi gelombang peristaltic pada didnding aorta yang mendorong datah ke arah kepala, darah akan keluar dan mengalir bebas diantara sel jaringan, cairan tubuh tersaring dan secara perlahan kembali ke jantung melalaui ostia (lubang pada jantung)
- System sirkulasi terutup
Mekanisme tertutup contohny pada vertebrata jantung bekerja dengan melakukan gerakan memompa secara terus menerus dan tekanan dipertahankan tetap tinggi sehingga mengakibtkan darah yang keluar dari pembuluh akan segera masuk kembali kejantung dengan cepat.
d. Mekanisme pertukaran zat
Pertukaran zat terjadi antara pembuluh kapiler dan cairan ekstrasel, melalui jantung.
Fisiologi Respirasi
a. System respirasi
• Terdapat dua system respirasi yaitu:
Respirasi eksternal dimana terjadi penyerapan oksigen melalui organ respirasi eksternal
• Respirasi internal di mana penyerapan oksigen yang terjadi di dalam sel.
b. Organ respirasi
Organ respirasi dibagi kedalam 2 organ respirasi, yaitu :
- Organ respirasi Hewan akuatik : alat respirasinya berupa kulit dan insang
- Organ respirasi hewan terestial : berupa paru paru difusi, paru paru buku, dan trakea.
c. Mekanisme respirasi
• Mekanisme respirasi terbagi 2 :
Mekanisme inspirasi: yaitu pembesaran rongga thorax yang diikuti mengembangnya paru-paru sehingga tekanan dalam paru-paru lebih rendah dar tekanan udara luar, akibatnya udara kan mengalir masuk ke dalam paru-paru.
• Mekanisme ekspirasi: yaitu pengecilan dari rongga thorax dan paru-paru yang diikuti oleh pengeluaran udara dari paru-paru.
d. Transport zat dalam system respirasi
Transport zat dalam respirasi, terdiri dari :
• Transpor O2
- O2 masuk ke paru-paru (alveoli) disalurkan menuju kapiler darah kemudian berdifusi karena tekanan oksigen yang ada dalam alveoli lebih tinggi daripada tekanan oksigen dalam kapiler
- sebagian kecil oksigen tetap ada dalam plasma dalam bentuk larutan sederhana
- sebagian besar masuk ke dalam eritrosit berikatan dengan hemoglobin membentuk oxyhemoglobin
- oksigen akan berikatan dengan hemin dengan ikatan yang lemah (nonoksidasi, melainkan penggabungan antara Fe++ pada gugus hemin dengan molekul O2
- Penggabungan Hb dengan O2 menjadi HbO2 atau proses kebalikannya dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain konsentrasi oksigen di lingkungan akan menentukan besarnya tekanan parsial gas tersebut dan berpengaruh terhadap kejenuhan Hb oleh oksigen
• transport CO2
asam karbonat labil dan mudah terionisasi menjadi ino H+ dan HCO3-. Transpor CO2 dalam bentuk H2CO3 dan HCO3- mengakibatkan terjadinya penurunan pH karena keduanya bersifat asam sehingga mengganggu kerja enzim dan aktivitas metabolisme sel.
Suasana asam dihindarkan senyawa yang bersifat sedikit basa (senyawa bikarbonat), dalam proses ini HCO3- akan berikatan dengan ion Na+ atau K+ membentuk NaHCO3 dan KHCO3 (senyawa bikarbonat) merupakan mekanisme pengangkutan CO2 dalam bentuk senyawa bikarbonat.
Ini merupakan cara untuk mempertahankan keseimbangan pH (mekanisme buffering) sebagai tugas tambahan sistem respirasi.
e. Pertukaran zat dalam respirasi
Pertukaran zat dalam respirasi terjadi antara tubuh hewan dan lingkungan. Pada proses pertukaran ini, gas dalam lingkungan akuatik atau terrestrial menuju tubuh hewan dan digunakan pada proses respirasi.
f. System respirasi pada berbagai hewan
• Amfibia
- Pengambilan oksigen dan pengeluaran CO2 terjadi melalui paru-paru maupun kulit
- Jalur pengeluaran CO2 yang utama ialah melalui kulit
3. Inspirasi diawali dengan kontraksi otot di dasar mulut, kemudian rongga mulut meluas sehingga terjadi tekanan negatif di dalamnya. Selanjutnya, nostril terbuka dan udara mengalir masuk melalui nostril
• Burung
- Sistem Respiratori: Paru-paru yang dilengkapi dengan kantong udara besar dan memiliki membran tebal
- Gerakan inspirasi: kontraksi otot-otot respiratori yang mendorong tulang-tulang iga ke arah depan sehingga menghasilkan gerakan sternum ke depan dan ke bawah
- Tulang-tulang iga lainnya bergerak ke arah lateral dan menyebabkan peningkatan volume rongga tubuh, paru-paru dan kantung udara ikut mengembang.
- Akibatnya, tekanan gas dalam paru-paru dan kantung udara turun sehingga udara atmosfer masuk ke dalamnya
• Mamalia
- Fase Inspirasi: terjadi proses aktif kontraksi otot inspiratori pada rongga dada mengakibatkan terjadinya tekanan negatif dan udara masuk ke paru-paru
- Fase Ekspirasi: merupakan proses pasif dan terjadi karena adanya relaksasi otot inspiratori dan pengerutan dinding alveoli
Selasa, 09 November 2010
MIKROBIOLOGI
Pengertian Mikrobiologi Dan Mikroba
A. Mikrobilogi
a. Definisi Mikrobiologi
Salah satu cabang biologi yang menelaah mengenai organisme hidup berukuran mikroskopis yang meliputi: virus,bakteri, archaea, protozoa, algae,dan fungi.
b. Ruang Lingkup Mikrobiologi
Mikrobiologi adalah salah satu cabang ilmu dari biologi yang mempelajari mikroba yang memerlukan ilmu pendukung seperti: kimia, fisika, dan biokimia
c. Orientasi Taksonomi
• Virologi
• Bakteriologi
• Mikologi
• Fikologi atau Algologi
• Protozoologi
d. Orientasi Habitat
• Mikrobiologi Air
• Mikrobiologi Tanah
• Mikrobiologi Laut
e. Orientasi Problema
• Ekologi Mikroba
• Mikrobiologi Patogenik (Pathogenic microbiology)
• Mikrobiologi Pertanian
• Mikrobiologi Industri
• Mikrobiologi Geologi
f. Lapangan Mikrobiologi Terapan
• Mikrobiologi Kedokteran
• Mikrobiologi Akuatik.
• Aeromikrobiologi
• Mikrobiologi makanan
• Mikrobiologi Pertanian
• Mikrobiologi Industri
• Eksomikrobiologi
• Mikrobiologi Geokimia
B. Mikroba
a. Pengertian Mikroba
Jasad hidup yang ukurannya kecil disebut Mikroba atau Mikroorganisme atau Jasad renik.
b. Penggolongan Mikroba diantara jasad hidup
Secara klasik jasad hidup digolongkan menjadi dunia tumbuhan (plantae) dan dunia binatang (animalia).
c. Ciri Umum Mikroba
Mikroba di alam secara umum berperanan sebagai produsen, konsumen, maupun redusen.
Setelah ditemukan mikroskop elektron, dapat dilihat struktur halus di dalam sel hidup, sehingga diketahui menurut perkembangan selnya terdapat dua tipe jasad, yaitu:
• Prokariota (jasad prokariotik/primitif)
• Eukariota (jasad eukariotik)
Selain yang bersifat seluler, ada mikroba yang bersifat nonseluler, yaitu virus. Virus adalah jasad hidup yang bersifat parasit obligat, berukuran super kecil atau submikroskopik dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron
d. Rentang Keragaman
• Keragaman ukuran
• Keragaman nutrisi
• Keragaman factor fisik lingkungan
e. Diversitas Kehidupan mikroba
• Thermofilik
• Psikrofilik
• Acidofilik
• Alkalofilik
• Halofilik
• Barofilik
• Radiofilik
• Anaerobic obligat
Sejarah Perkembangan Mikrobiologi
A. Penemuan Animalculus
Penemuan ini dilakukan oleh seorang ilmuwan yang bernama Leeuwenhoek ( 1633-1723) dengan mempelajari tentang struktur mikroskopis biji, jaringan tumbuhan dan invertebrate kecil. Diketahuinya dunia mikroba yang disebut sebagai animalculus atau hewan kecil seperti protozoa, algae, khamir dan bakteri.
B. Teori dan Pendapat
• Teori Abiogenesis : animalculus timbul dengan sendirinya dari bahan-bahan mati.
• Teori Biogenesis : animalculus terbentuk dari “benih” animalculus yang berada di udara.
C. Penemuan Bakteri Berspora
D. Tehnik Kultur Murni
E. Peran Mikroba Dalam Transformasi Bahan Organik
F. Penemuan Kehidupan Anaerob
G. Penemuan Enzim
H. Mikroba Penyebab Penyakit
I. Penemuan Virus
J. Generatio Spontanea (abiogenesis) Menurut Pandangan Baru
K. Teori Asal Mula Kehidupan
Struktur Dan Fungsi Sel Mikroba
A. Pendahuluan
Sel merupakan unit terkecil dari organism hidup. Ada dua tipe sel yaitu:
• Sel prokariotik
• Sel eukariotik
B. Struktur Sel
a. Inti sel
b. Membran sel prokariotik
c. Dinding sel
d. Flagel dan phili
e. Kapsul dan lender
C. Perbedaan Sel Tanaman, Sel Hewan, dan Sel Bakteri
a. Sel Tanaman mempunyai ; dinding sel, membrane sel, inti sel, mitokondria, dan endoplasmic reticulum (ER) dan ribosom, serta kloroplas dan vakuola
b. Sel hewan mempunyai ; membrane sel, inti sel, mitokondria, dan endoplasmic reticulum (ER) dan ribosom
c. Sel bakteri mempunyai ; dinding sel, membrane sel, inti sel, mitokondria, dan endoplasmic reticulum (ER) dan ribosom, serta kloroplas dan vakuola.
A. Mikrobilogi
a. Definisi Mikrobiologi
Salah satu cabang biologi yang menelaah mengenai organisme hidup berukuran mikroskopis yang meliputi: virus,bakteri, archaea, protozoa, algae,dan fungi.
b. Ruang Lingkup Mikrobiologi
Mikrobiologi adalah salah satu cabang ilmu dari biologi yang mempelajari mikroba yang memerlukan ilmu pendukung seperti: kimia, fisika, dan biokimia
c. Orientasi Taksonomi
• Virologi
• Bakteriologi
• Mikologi
• Fikologi atau Algologi
• Protozoologi
d. Orientasi Habitat
• Mikrobiologi Air
• Mikrobiologi Tanah
• Mikrobiologi Laut
e. Orientasi Problema
• Ekologi Mikroba
• Mikrobiologi Patogenik (Pathogenic microbiology)
• Mikrobiologi Pertanian
• Mikrobiologi Industri
• Mikrobiologi Geologi
f. Lapangan Mikrobiologi Terapan
• Mikrobiologi Kedokteran
• Mikrobiologi Akuatik.
• Aeromikrobiologi
• Mikrobiologi makanan
• Mikrobiologi Pertanian
• Mikrobiologi Industri
• Eksomikrobiologi
• Mikrobiologi Geokimia
B. Mikroba
a. Pengertian Mikroba
Jasad hidup yang ukurannya kecil disebut Mikroba atau Mikroorganisme atau Jasad renik.
b. Penggolongan Mikroba diantara jasad hidup
Secara klasik jasad hidup digolongkan menjadi dunia tumbuhan (plantae) dan dunia binatang (animalia).
c. Ciri Umum Mikroba
Mikroba di alam secara umum berperanan sebagai produsen, konsumen, maupun redusen.
Setelah ditemukan mikroskop elektron, dapat dilihat struktur halus di dalam sel hidup, sehingga diketahui menurut perkembangan selnya terdapat dua tipe jasad, yaitu:
• Prokariota (jasad prokariotik/primitif)
• Eukariota (jasad eukariotik)
Selain yang bersifat seluler, ada mikroba yang bersifat nonseluler, yaitu virus. Virus adalah jasad hidup yang bersifat parasit obligat, berukuran super kecil atau submikroskopik dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron
d. Rentang Keragaman
• Keragaman ukuran
• Keragaman nutrisi
• Keragaman factor fisik lingkungan
e. Diversitas Kehidupan mikroba
• Thermofilik
• Psikrofilik
• Acidofilik
• Alkalofilik
• Halofilik
• Barofilik
• Radiofilik
• Anaerobic obligat
Sejarah Perkembangan Mikrobiologi
A. Penemuan Animalculus
Penemuan ini dilakukan oleh seorang ilmuwan yang bernama Leeuwenhoek ( 1633-1723) dengan mempelajari tentang struktur mikroskopis biji, jaringan tumbuhan dan invertebrate kecil. Diketahuinya dunia mikroba yang disebut sebagai animalculus atau hewan kecil seperti protozoa, algae, khamir dan bakteri.
B. Teori dan Pendapat
• Teori Abiogenesis : animalculus timbul dengan sendirinya dari bahan-bahan mati.
• Teori Biogenesis : animalculus terbentuk dari “benih” animalculus yang berada di udara.
C. Penemuan Bakteri Berspora
D. Tehnik Kultur Murni
E. Peran Mikroba Dalam Transformasi Bahan Organik
F. Penemuan Kehidupan Anaerob
G. Penemuan Enzim
H. Mikroba Penyebab Penyakit
I. Penemuan Virus
J. Generatio Spontanea (abiogenesis) Menurut Pandangan Baru
K. Teori Asal Mula Kehidupan
Struktur Dan Fungsi Sel Mikroba
A. Pendahuluan
Sel merupakan unit terkecil dari organism hidup. Ada dua tipe sel yaitu:
• Sel prokariotik
• Sel eukariotik
B. Struktur Sel
a. Inti sel
b. Membran sel prokariotik
c. Dinding sel
d. Flagel dan phili
e. Kapsul dan lender
C. Perbedaan Sel Tanaman, Sel Hewan, dan Sel Bakteri
a. Sel Tanaman mempunyai ; dinding sel, membrane sel, inti sel, mitokondria, dan endoplasmic reticulum (ER) dan ribosom, serta kloroplas dan vakuola
b. Sel hewan mempunyai ; membrane sel, inti sel, mitokondria, dan endoplasmic reticulum (ER) dan ribosom
c. Sel bakteri mempunyai ; dinding sel, membrane sel, inti sel, mitokondria, dan endoplasmic reticulum (ER) dan ribosom, serta kloroplas dan vakuola.
Rabu, 20 Oktober 2010
FISIOLOGI HEWAN
KONSEP FUNDAMENTAL FISIOLOGI HEWAN
Hewan, agar tetap hidup mereka mencari makan, minum, bernafas, bergerak dan berkembangbiak. Semua itu perlu diatur dan dikendalikan agar lingkungan hewan nyaman, hal tersebut dikaji dalam FISIOLOGI HEWAN.
Fisiologi hewan merupakan ilmu pengetahuan yang membahas dan mengkaji mengenai mekanisme kerja fungsi kehidupan dan segala sesuatu yang dilakukan hewan dengan berbagai gejala yang ada pada sistem hidup, serta pengaturan atas segala fungsi dalam sistem hidup.
Claude Bernard (1813-1878) : syarat penting untuk bertahan hidup di lingkungan eksternal adalah mempertahankan stabilitas lingkungan internalnya.
Cannon (1871-1945) : Mengembangkan gagasan Claude Bernard memperkenalkan istilah HOMEOSTATIS yaitu Keadaan lingkungan internal yang konstan dan mekanisme yang bertanggung jawab atas keadaan konstan tersebut
Faktor – factor lingkungan internal yang harus dijaga stabilitasnya oleh hewan adalah :
- Keasaman atau PH
- Kandungan air tubuh
- Kandungan nutrient
- Kadar garam
- Suhu tubuh
Berdasarkan factor lingkungan internal, hewan dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
- Hewan regulator yaitu Hewan yang mampu mengatur berbagai faktor stabilitas lingkungan internal dengan tepat
- Hewan konformer yaitu Hewan yang tidak mampu mempertahankan keadaan lingkungan internalnya, lingkungan internalnya berubah seiring dengan perubahan lingkungan eksternal
Hewan akan menyesuaikan diri dengan lingkungannya dengan proses adaptasi dengan cara aklimasi dan aklimatisasi. Hidup hewan merupakan sisitem dinamis yang melibatkan interaksi hewan dengan lingkungan. Menurut salah satu ahli yaitu :
K. Bycov: Dalam membahas dan mengkaji fisiologi hewan, tidak lepas dari bahasan dan kajian tentang fungsi pada tubuh hewan, serta interaksinya dengan lingkungan
Penyelenggaraan berbagai fungsi tubuh hewan dipengaruhi berbagai faktor yang ada di lingkungannya. Lingkungan luar atau eksternal dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Lingkungan akuatik ( tempat hidup hewan yang berupa perairan )
2. Lingkungan terrestrial ( tempat hidup hewan yang berupa daratan )
Beberapa factor yang berpengaruh dilingkungan akuatik adalah :
a. Tekanan hidrostatik yaitu tekanan yang ditimbulkan oleh kedalaman air. Peningkatan kedalam air akan berkaitan dengan peningkatan tekanan air. Setiap peningkatan kedalaman air sebesar 10 m akan diikuti dengan peningkatan tekanan air sebesar 1 atm. Peningkatan tekanan hidrostatik hingga batas tertentu ternyata dapat juga diadaptasi oleh hewan tertentu yang dinamakan HEWAN BAROTOLERAN.
b. Kandungan zat terlarut, Lingkungan Akuatik mengandung berbagai zat terlarut seperti garam, gas, sejumlah kecil senyawa organik, dan berbagai polutan
c. Suhu merupakan Faktor lingkungan akuatik yang memiliki nilai fisiologis penting untuk mendukung kehidupan hewan. Suhu di dalam air tidak banyak mengalami perubahan. HEWAN POIKILOTERM merupakan salah satu hewan yang suhu tubuhnya berubah-ubah akibat perubahan suhu lingkungan.
Beberapa factor yang berpengaruh dilingkungan terrestrial adalah :
a. Radiasi yaitu Perpindahan panas yang terjadi antara dua benda tanpa ada kontak langsung di antara keduanya
b. Dehidrasi yaitu kondisi tubuh yang kekurangan cairan akibat tubuh hewan kehilangan air dalam jumlah besar sehingga jumlah air dalam tubuh lebih sedikit daripada yang seharusnya
Homeostatis yaitu Stabilitas lingkungan internal yang terjadi relatif konstan dan dinamis. Hewan homeostatis merupakan hewan yang dapat memelihara suhu tubuh dalam keadaan konstan, sekalipun suhu lingkungan luarnya berubah-ubah.mekanisme pengendalian homeostatis pada hewan dipengruhi oleh system umpan balik yang berpengaruh baik secara positif maupun negative. System umpan balik negative yaitu perubahan suatu variabel yang dilawan oleh tanggapan yang cenderung mengembalikan perubahan tersebut ke keadaan semula sedangkan system umpan balik positif yaitu perubahan suatu variabel akan menghasilkan perubahan yang semakin besar.
FISIOLOGI SEL
Sel merupakan unit terkecil dari kehidupan, berdasarkan fungsi kehidupannya sel terbagi menjadi dua bagian yaitu :
- Sel tunggal, fungsi kehidupan dilakukan oleh satu sel
- Multiselular, fungsi kehidupan dilakukan oleh kerjasama sel-sel yang sama yang disebut multiselular
Organel Sel terdiri dari :
• Inti (Nucleus), berfungsi mengatur karakteristik dari protein yang diperlukan untuk berbagai aktifitas enzimatik
• Ribosom, mempunyai peranan penting dalam sintesis protein
• Reticulum endoplasmic, mempunyai peranan penting dalam sintesis protein
• Apparatus golgi, mempunyai fungsi memodifikasi unit glikoprotein dari karbohidrat dan sebagai bagian yang menyortir dan mengarahkan protein sesuai dengan tempatnya secara tepat
• Lisosom, berfungsi sebagai sistim pencernaan intrasel yang akan mencerna dan membuang bahan-bahan yang tidak dibutuhkan atau benda asing
• Mitokondria, berfungsi sebagai tempat respirasi selular
• Sentriol, memiliki peran penting selama pembelahan sel
• Sitoskeleton, terdiri atas mikrofilamen, mikrotubulus, dan filament intermediet. Ketiganya berfungsi mempertahankan struktur tubuh sel agar tidak mudah berubah.
• Membrane plasma, berfungsi sebagai tempat pembuatan enzim, berperan dalam metabolism sel, dan berfungsi sebagai rintangan selektif.
Komposisi Kimia Sel
Sifat –sifat dasar sel antara lain:
Oksigen akan terikat pada karbohidrat, lemak atau protein pada setiap sel untuk melepaskan energi
Mekanisme umum merubah makanan menjadi energi
Setiap sel melepaskan hasil akhir reaksinya ke cairan disekitarnya
Hampir semua sel mempunyai kemampuan mengadakan reproduksi dan jika sel tertentu mengalami kerusakan maka sel sejenis yang lain akan beregenerasi
Komposisi kimia sel terdiri atas ;
- Air
- Elektrolit
- Protein
- Lemak
- Karbohidrat
Sifat fisik dan kimia sel :
- Kapasitas panas, ialah banyaknya panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 gram air setinggi 1o C
- Panas penguapan, adalah jumlah panas/energi yang diperlukan untuk mengubah cairan menjadi gas pada suhu yang sama.
- Viskositas, Viskositas dapat diartikan sebagai kekentalan
- Kondisi molekul, Air mempunyai kutub elektro positif dan elektro negatif sehingga disebut molekul dwipolar atau bipolar.
Metabolisme Sel
Metabolisme sel merupakan seluruh aktivitas reaksi kimia yang berlangsung didalam sel hidup. Metabolisme dikaitkan dengan sumberdaya materi dan energy dari sel. Metabolisme sel melalui 3 tahapan yaitu ;
Tahap pertama, yaitu tahap pemecahan makanan menjadi karbohidrat, protein dan lemak, menjadi molekul-molekul yang lebih kompleks, karbohidrat menjadi gula sederhana, lemak menjadi asam lemak gliserol, dan protein menjadi asam gliserol. Tahapan tersebut terjadi selama proses pencernaan makanan.
Tahap kedua, yaitu tahap pemecahan senyawa sederhana menjadi asetil ko-A, yang berkaitan erat dengan pembentukan ATP dan NADH terbatas, terjadi glikolisis (proses pengubahan glukosa menjadi asam piruvat) tiap molekul glukosa hanya menghasilkan 2 ATP di dalam sitoplasma sel.
Tahap ketiga, yaitu tahap oksidasi asetil ko-A menjadi H2O dan CO2 melibatkan proses pembentukan NADH, selanjutnya akan menghasilkan ATP dalam jumlah lebih banyak melalui sistem transpor elektron dan berlangsung dalam kondisi aerob sehingga ketersediaan oksigen mutlak diperlukan. Kekurangan oksigen dapat mengganggu proses pembentukan ATP
Peran Membrane Dalam Transport Zat
Peran membrane dalam transport zat yaitu, berfungsi sebagai pertukaran zat-zat yang ada didalam hewan dengan zat yang dilingkungan, sehingga dapat diketahui perbedaan komposisi zat yang ada diluar dan didalam sel tersebut.
Bahan penyusun membrane :
- Lemak
- Protein
- Karbohidrat
Sifat molekul penyusun membrane :
- Antara molekul lipid penyusun membran maupun antara lipid dan protein tidak disatukan oleh ikatan kovalen.
- Lapisan ganda lipid membran bersifat cair (fluid atau mudah mengalir) sehingga mudah bergerak dengan arah horizontal, vertikal, atau gerak berputar di tempatnya (rotasi).
- Keadaan protein pada membran dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Penyebaran protein tidak merata (membentuk mosaik)
- Protein integral/intrinsik yang bersifat hidrofob terbenam di tengah lapisan ganda lipid.
- Protein perifer/ekstrinsik bersifat hidrofilik, akibat adanya gaya tarik elektrostatik dari kepala polar pada lapisan lipid.
- Protein dapat bergerak bebas (geraknya dibatasi oleh gaya tarik-menarik di antara molekul protein.
- Karbohidrat pada membran dapat berupa oligosakarida atau polisakarida.
- Oligosakarida yang berkaitan dengan lipid membran membentuk glikolipid.
- Polisakarida yang berkaitan dengan protein membran membentuk glikoprotein.
- Struktur membran distabilkan oleh adanya kolesterol pada membran.
Beberapa macam cara transpor zat melalui membran :
a. Transport Ion channel
b. Transport aktif :
- Transport aktif primer
- Transport aktif sekunder:
Transport sekunder co –transpor
Transport sekunder counter-transpor
- Fagositosis dan Pinositosis
Contoh kejadian transport zat melalui membrane adalah peristiwa osmosis dan difusi.
FISIOLOGI SARAF
Sel penyusun sistem saraf yaitu :
- Neuron, terdiri dari ;
• Neuron sensorik
• Interneuron
• Neuron motorik
- Sel Glia
Bentuk sel saraf:
- Unipolar
- Bipolar
- Multipolar
Komponen sel saraf ;
- Badan sel, berfungsi sebagai tempat sintesis neurotransmiter
- Dendrite, berfungsi sebagai penerima rangsang dan membawanya ke badan sel
- Akson , berfungsi menjalarkan impuls ke ujung akson
Komponen penyusun sel saraf :
- Otak
- Serabut saraf merupakan kumpulan akson dari sejumlah sel saraf. Terdiri dari :
Sejenis :
• Aferen, tersusun atas sejumlah akson sel saraf sensorik
• Eferen, tersusun atas sejumlah akson sel saraf motorik
Campuran, tersusun atas sejumlah akson sel saraf sensorik
- Pleksus
- Ganglia
Fisiologi saraf terdiri dari :
- Polarisasi
- Depolarisasi
- Penjalaran impuls
- Repolarisasi
Didalam fisiologi saraf, terdapat periode refrakter yang terdiri dari :
- Periode refrakter absolut ialah jangka waktu tertentu saat sel saraf benar-benar tidak dapat menanggapi rangsang yang diberikan untuk kedua kalinya, apapun jenis rangsangnya dan berapa pun kekuatan rangsang yang diberikan. Periode ini biasanya berlangsung pada awal repolarisasi
- Periode refrakter relatif ialah jangka waktu pada akhir repolarisasi, yang mana sel saraf kemungkinan sudah dapat kembali menanggapi rangsang, asalkan rangsang yang diberikan lebih kuat daripada rangsang sebelumnya atau jenis rangsangnya berbeda
Perpindahan Impuls Melintasi Sinaps, terdiri dari :
- Transmisi sinaptik
- Transmisi elektrik ( pada sinaps elektrik )
- Transmisi kimia ( pada sinaps kimia )
- Transmisi eksitatorik
- Transmisi inhibitorik
Hewan, agar tetap hidup mereka mencari makan, minum, bernafas, bergerak dan berkembangbiak. Semua itu perlu diatur dan dikendalikan agar lingkungan hewan nyaman, hal tersebut dikaji dalam FISIOLOGI HEWAN.
Fisiologi hewan merupakan ilmu pengetahuan yang membahas dan mengkaji mengenai mekanisme kerja fungsi kehidupan dan segala sesuatu yang dilakukan hewan dengan berbagai gejala yang ada pada sistem hidup, serta pengaturan atas segala fungsi dalam sistem hidup.
Claude Bernard (1813-1878) : syarat penting untuk bertahan hidup di lingkungan eksternal adalah mempertahankan stabilitas lingkungan internalnya.
Cannon (1871-1945) : Mengembangkan gagasan Claude Bernard memperkenalkan istilah HOMEOSTATIS yaitu Keadaan lingkungan internal yang konstan dan mekanisme yang bertanggung jawab atas keadaan konstan tersebut
Faktor – factor lingkungan internal yang harus dijaga stabilitasnya oleh hewan adalah :
- Keasaman atau PH
- Kandungan air tubuh
- Kandungan nutrient
- Kadar garam
- Suhu tubuh
Berdasarkan factor lingkungan internal, hewan dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
- Hewan regulator yaitu Hewan yang mampu mengatur berbagai faktor stabilitas lingkungan internal dengan tepat
- Hewan konformer yaitu Hewan yang tidak mampu mempertahankan keadaan lingkungan internalnya, lingkungan internalnya berubah seiring dengan perubahan lingkungan eksternal
Hewan akan menyesuaikan diri dengan lingkungannya dengan proses adaptasi dengan cara aklimasi dan aklimatisasi. Hidup hewan merupakan sisitem dinamis yang melibatkan interaksi hewan dengan lingkungan. Menurut salah satu ahli yaitu :
K. Bycov: Dalam membahas dan mengkaji fisiologi hewan, tidak lepas dari bahasan dan kajian tentang fungsi pada tubuh hewan, serta interaksinya dengan lingkungan
Penyelenggaraan berbagai fungsi tubuh hewan dipengaruhi berbagai faktor yang ada di lingkungannya. Lingkungan luar atau eksternal dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Lingkungan akuatik ( tempat hidup hewan yang berupa perairan )
2. Lingkungan terrestrial ( tempat hidup hewan yang berupa daratan )
Beberapa factor yang berpengaruh dilingkungan akuatik adalah :
a. Tekanan hidrostatik yaitu tekanan yang ditimbulkan oleh kedalaman air. Peningkatan kedalam air akan berkaitan dengan peningkatan tekanan air. Setiap peningkatan kedalaman air sebesar 10 m akan diikuti dengan peningkatan tekanan air sebesar 1 atm. Peningkatan tekanan hidrostatik hingga batas tertentu ternyata dapat juga diadaptasi oleh hewan tertentu yang dinamakan HEWAN BAROTOLERAN.
b. Kandungan zat terlarut, Lingkungan Akuatik mengandung berbagai zat terlarut seperti garam, gas, sejumlah kecil senyawa organik, dan berbagai polutan
c. Suhu merupakan Faktor lingkungan akuatik yang memiliki nilai fisiologis penting untuk mendukung kehidupan hewan. Suhu di dalam air tidak banyak mengalami perubahan. HEWAN POIKILOTERM merupakan salah satu hewan yang suhu tubuhnya berubah-ubah akibat perubahan suhu lingkungan.
Beberapa factor yang berpengaruh dilingkungan terrestrial adalah :
a. Radiasi yaitu Perpindahan panas yang terjadi antara dua benda tanpa ada kontak langsung di antara keduanya
b. Dehidrasi yaitu kondisi tubuh yang kekurangan cairan akibat tubuh hewan kehilangan air dalam jumlah besar sehingga jumlah air dalam tubuh lebih sedikit daripada yang seharusnya
Homeostatis yaitu Stabilitas lingkungan internal yang terjadi relatif konstan dan dinamis. Hewan homeostatis merupakan hewan yang dapat memelihara suhu tubuh dalam keadaan konstan, sekalipun suhu lingkungan luarnya berubah-ubah.mekanisme pengendalian homeostatis pada hewan dipengruhi oleh system umpan balik yang berpengaruh baik secara positif maupun negative. System umpan balik negative yaitu perubahan suatu variabel yang dilawan oleh tanggapan yang cenderung mengembalikan perubahan tersebut ke keadaan semula sedangkan system umpan balik positif yaitu perubahan suatu variabel akan menghasilkan perubahan yang semakin besar.
FISIOLOGI SEL
Sel merupakan unit terkecil dari kehidupan, berdasarkan fungsi kehidupannya sel terbagi menjadi dua bagian yaitu :
- Sel tunggal, fungsi kehidupan dilakukan oleh satu sel
- Multiselular, fungsi kehidupan dilakukan oleh kerjasama sel-sel yang sama yang disebut multiselular
Organel Sel terdiri dari :
• Inti (Nucleus), berfungsi mengatur karakteristik dari protein yang diperlukan untuk berbagai aktifitas enzimatik
• Ribosom, mempunyai peranan penting dalam sintesis protein
• Reticulum endoplasmic, mempunyai peranan penting dalam sintesis protein
• Apparatus golgi, mempunyai fungsi memodifikasi unit glikoprotein dari karbohidrat dan sebagai bagian yang menyortir dan mengarahkan protein sesuai dengan tempatnya secara tepat
• Lisosom, berfungsi sebagai sistim pencernaan intrasel yang akan mencerna dan membuang bahan-bahan yang tidak dibutuhkan atau benda asing
• Mitokondria, berfungsi sebagai tempat respirasi selular
• Sentriol, memiliki peran penting selama pembelahan sel
• Sitoskeleton, terdiri atas mikrofilamen, mikrotubulus, dan filament intermediet. Ketiganya berfungsi mempertahankan struktur tubuh sel agar tidak mudah berubah.
• Membrane plasma, berfungsi sebagai tempat pembuatan enzim, berperan dalam metabolism sel, dan berfungsi sebagai rintangan selektif.
Komposisi Kimia Sel
Sifat –sifat dasar sel antara lain:
Oksigen akan terikat pada karbohidrat, lemak atau protein pada setiap sel untuk melepaskan energi
Mekanisme umum merubah makanan menjadi energi
Setiap sel melepaskan hasil akhir reaksinya ke cairan disekitarnya
Hampir semua sel mempunyai kemampuan mengadakan reproduksi dan jika sel tertentu mengalami kerusakan maka sel sejenis yang lain akan beregenerasi
Komposisi kimia sel terdiri atas ;
- Air
- Elektrolit
- Protein
- Lemak
- Karbohidrat
Sifat fisik dan kimia sel :
- Kapasitas panas, ialah banyaknya panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 gram air setinggi 1o C
- Panas penguapan, adalah jumlah panas/energi yang diperlukan untuk mengubah cairan menjadi gas pada suhu yang sama.
- Viskositas, Viskositas dapat diartikan sebagai kekentalan
- Kondisi molekul, Air mempunyai kutub elektro positif dan elektro negatif sehingga disebut molekul dwipolar atau bipolar.
Metabolisme Sel
Metabolisme sel merupakan seluruh aktivitas reaksi kimia yang berlangsung didalam sel hidup. Metabolisme dikaitkan dengan sumberdaya materi dan energy dari sel. Metabolisme sel melalui 3 tahapan yaitu ;
Tahap pertama, yaitu tahap pemecahan makanan menjadi karbohidrat, protein dan lemak, menjadi molekul-molekul yang lebih kompleks, karbohidrat menjadi gula sederhana, lemak menjadi asam lemak gliserol, dan protein menjadi asam gliserol. Tahapan tersebut terjadi selama proses pencernaan makanan.
Tahap kedua, yaitu tahap pemecahan senyawa sederhana menjadi asetil ko-A, yang berkaitan erat dengan pembentukan ATP dan NADH terbatas, terjadi glikolisis (proses pengubahan glukosa menjadi asam piruvat) tiap molekul glukosa hanya menghasilkan 2 ATP di dalam sitoplasma sel.
Tahap ketiga, yaitu tahap oksidasi asetil ko-A menjadi H2O dan CO2 melibatkan proses pembentukan NADH, selanjutnya akan menghasilkan ATP dalam jumlah lebih banyak melalui sistem transpor elektron dan berlangsung dalam kondisi aerob sehingga ketersediaan oksigen mutlak diperlukan. Kekurangan oksigen dapat mengganggu proses pembentukan ATP
Peran Membrane Dalam Transport Zat
Peran membrane dalam transport zat yaitu, berfungsi sebagai pertukaran zat-zat yang ada didalam hewan dengan zat yang dilingkungan, sehingga dapat diketahui perbedaan komposisi zat yang ada diluar dan didalam sel tersebut.
Bahan penyusun membrane :
- Lemak
- Protein
- Karbohidrat
Sifat molekul penyusun membrane :
- Antara molekul lipid penyusun membran maupun antara lipid dan protein tidak disatukan oleh ikatan kovalen.
- Lapisan ganda lipid membran bersifat cair (fluid atau mudah mengalir) sehingga mudah bergerak dengan arah horizontal, vertikal, atau gerak berputar di tempatnya (rotasi).
- Keadaan protein pada membran dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Penyebaran protein tidak merata (membentuk mosaik)
- Protein integral/intrinsik yang bersifat hidrofob terbenam di tengah lapisan ganda lipid.
- Protein perifer/ekstrinsik bersifat hidrofilik, akibat adanya gaya tarik elektrostatik dari kepala polar pada lapisan lipid.
- Protein dapat bergerak bebas (geraknya dibatasi oleh gaya tarik-menarik di antara molekul protein.
- Karbohidrat pada membran dapat berupa oligosakarida atau polisakarida.
- Oligosakarida yang berkaitan dengan lipid membran membentuk glikolipid.
- Polisakarida yang berkaitan dengan protein membran membentuk glikoprotein.
- Struktur membran distabilkan oleh adanya kolesterol pada membran.
Beberapa macam cara transpor zat melalui membran :
a. Transport Ion channel
b. Transport aktif :
- Transport aktif primer
- Transport aktif sekunder:
Transport sekunder co –transpor
Transport sekunder counter-transpor
- Fagositosis dan Pinositosis
Contoh kejadian transport zat melalui membrane adalah peristiwa osmosis dan difusi.
FISIOLOGI SARAF
Sel penyusun sistem saraf yaitu :
- Neuron, terdiri dari ;
• Neuron sensorik
• Interneuron
• Neuron motorik
- Sel Glia
Bentuk sel saraf:
- Unipolar
- Bipolar
- Multipolar
Komponen sel saraf ;
- Badan sel, berfungsi sebagai tempat sintesis neurotransmiter
- Dendrite, berfungsi sebagai penerima rangsang dan membawanya ke badan sel
- Akson , berfungsi menjalarkan impuls ke ujung akson
Komponen penyusun sel saraf :
- Otak
- Serabut saraf merupakan kumpulan akson dari sejumlah sel saraf. Terdiri dari :
Sejenis :
• Aferen, tersusun atas sejumlah akson sel saraf sensorik
• Eferen, tersusun atas sejumlah akson sel saraf motorik
Campuran, tersusun atas sejumlah akson sel saraf sensorik
- Pleksus
- Ganglia
Fisiologi saraf terdiri dari :
- Polarisasi
- Depolarisasi
- Penjalaran impuls
- Repolarisasi
Didalam fisiologi saraf, terdapat periode refrakter yang terdiri dari :
- Periode refrakter absolut ialah jangka waktu tertentu saat sel saraf benar-benar tidak dapat menanggapi rangsang yang diberikan untuk kedua kalinya, apapun jenis rangsangnya dan berapa pun kekuatan rangsang yang diberikan. Periode ini biasanya berlangsung pada awal repolarisasi
- Periode refrakter relatif ialah jangka waktu pada akhir repolarisasi, yang mana sel saraf kemungkinan sudah dapat kembali menanggapi rangsang, asalkan rangsang yang diberikan lebih kuat daripada rangsang sebelumnya atau jenis rangsangnya berbeda
Perpindahan Impuls Melintasi Sinaps, terdiri dari :
- Transmisi sinaptik
- Transmisi elektrik ( pada sinaps elektrik )
- Transmisi kimia ( pada sinaps kimia )
- Transmisi eksitatorik
- Transmisi inhibitorik
Langganan:
Postingan (Atom)